AKBP Guntur Aryo Tejos SIK |
Polda Riau meminta Satpol PP kedua kabupaten untuk menahan diri.
"Jangan sampai terjadi bentrok. Masing-masing pihak diharapkan menahan diri supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," imbau Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejos SIK, Selasa (28/1).
Untuk memantau situasi yang memanas, Polres Kampar sudah menurunkan 60 personelnya di 5 desa sengketa. Polisi sudah berjaga agar tidak terjadi bentrok antara Sapol PP dua kabupaten dan masyarakat yang memihak dua kabupaten.
"Situasi hari ini kondusif. Gejolak bisa dikendalikan petugas. Kalau nantinya tidak kondusif, Polda Riau akan menurunkan 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi) Brimob," ujar Guntur.
Dijelaskan Guntur, situasi di 5 desa sempat memanas kembali karena adanya rencana kunjungan dari Kementerian Sosial ke Desa Tanah Datar. Ada 6 orang dari kementerian melakukan pengecekan sebelum menteri berkunjung.
Disana, pihak kementerian berjumpa dengan Kepala Satpol PP Rohul Roy Roberto dengan anggotanya berjumlah 150 orang. Roy melarang ada kunjungan mengingat status di lima desa belum ada penyelesaiannya.
Dengan peringatan itu, pihak kementerian langsung membatalkan pengecekan dan berkoordinasi ke Jakarta untuk menentukan langkah berikutnya.
"Untuk itu, pihak kepolisian sudah berkoordinasi dengan Kasatpol PP Rohul guna menahan diri dan tidak melakukan tindakan yg dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan," jelas Guntur.
Di samping itu, juga telah dilakukan koordinasi dengan Kades Tanah Datar pro Kampar Fadlan Nur untuk dapat merendam masyarakatnya dan tidak terpancing dengan kedatangan Satpol PP Rohul.
"Telah dilakukan koordinasi pula dengan Kades Tanah Datar pro Rohul Pardi untuk dapat menahan diri agar tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan antara kedua belah pihak terkait penyambutan Mensos RI oleh Pemda Kampar," ungkap Guntur.
Yang keempat, sebut Guntur, telah dilakukan koordinasi antara dua kabupaten dengan Provinsi Riau untuk mengambil langkah selanjutnya. (mdk)
0 komentar:
Posting Komentar