 |
| H Khairul Anwar |
"Kita turut prihatin terhadap kasus yang menimpa oknum camat tersebut, dan diharapkan proses hukum dapat dijalankan dengan baik," kata Walikota kepada wartawan, Minggu (1/12).
Khairul menambahkan, dalam pelaksanaan tugas di pemerintahan, WFN sejauh ini dianggap cukup loyal, aktif dan bertanggung jawab terhadap jabatan dan amanah yang diembankan pemerintah.
Sementara, Kasi Intel Kejari Dumai, Yusuf Luqita kepada pers membenarkan pihaknya telah melakukan penahanan terhadap dua dari tiga tersangka kasus dugaan Tipikor pengadaan lahan di Pelintung.
"Beliau sudah kami tahan sejak Senin pekan lalu, selain dia kita juga turut melakukan penahanan terhadap seorang masyarakat umum yang berperan sebagai makelar dalam pengadaan lahan tersebut," ujarnya.
Dia menjelaskan, penahanan dilakukan sebagai tindak lanjut dari proses hukum yang mencuat sejak 2010 dengan dugaan Tipikor berdasarkan hasil temuan BPK RI.
Sedangkan atas penangkapan ini sempat dibantah oleh Sekretaris Daerah (Sekda) H Said Mustafa yang mengatakan, seorang pegawai di lingkungan Pemko Dumai hanya dimintai keterangan oleh jaksa, dan tidak ada penahanan.
Sekretaris Camat Bukit Kapur Syamsir Amran kepada wartawan mengatakan, terkait kabar penahanan WFN berlangsung dengan lancar dan koperatif serta dijemput baik-baik di Kantor Kecamatan pada Jumat pekan lalu.
Dia mengatakan, WFN saat ini berada di Pekanbaru guna menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut terkait masalah pencadangan lahan di Pelintung beberapa tahun lalu.
"Aktivitas kantor dan pelayanan pemerintahan kecamatan kepada masyarakat masih berjalan normal dan kita terus berkoordinasi dengan camat terkait kinerja dan tugas pemerintahan," kata Syamsir.
Kejaksaan beberapa waktu lalu telah mengekspos pemeriksaan dugaan Tipikor kegiatan pencadangan lahan di Kawasan Pelintung yang menyeret dua orang pejabat di Pemko Dumai dan seorang masyarakat umum inisial Jl.***
0 komentar:
Posting Komentar