dr Syaiful (foto net) |
Direktur RSUD Dumai dr H Syaiful mengatakan, pembangunan ruang rawat inap dan penambahan jumlah tempat tidur ini merupakan kebutuhan yang sangat mendesak harus dilakukan mengingat peningkatan jumlah pasien di RSUD Dumai sudah tak terbendung.
"Untuk kegiatan penambahan sejumlah fasilitas dan sarana ini, kita didukung anggaran pemerintah daerah dengan proyek tahun jamak senilai total Rp 42 miliar hingga 2015 mendatang. Sejauh ini kita terus menggesa pekerjaan dan kelanjutan di tahun berikutnya," terang Syaiful kepada wartawan belum lama ini.
Dia mengatakan, untuk rencana proyek lanjutan pada 2014 mendatang, RSUD akan melanjutkan pembangunan dengan anggaran Rp10 miliar. Sedangkan pada tahun 2013 ini dianggarkan sebesar Rp 15 miliar dalam APBD murni dan Rp 6 miliar dalam APBD Perubahan.
Syaiful menyebutkan, pada 2014 diprediksi pasien akan meningkat hal itu dipicu adanya program Badan Penyelenggara jaminan Sosial (BPJS) dari pusat.
"Dengan adanya BPJS diprediksi pasien yang ikut BPJS dengan jaminan kesehatan yang ada seperti Jamkesda, Jamkesmas dan lain sebagainya akan memilih berobat ke RSUD karena masyarakat dari berbagai provinsi se Riau yang berada di Dumai akan memilih RSUD," ujarnya.
Hal itu, tambahnya, akan berdampak kepada buruknya pelayanan rumah sakit dimana saat ini masih minimnya ruang inap dan fasilitas tempat tidur pasien yang masih terbatas.
"Saat ini untuk ruang VIP perhari sudah mencapai 10 sampai 15 pasien yang antri, dan bagaimana jika nanti sudah adanya BPJS, maka berkemungkinan akan bertambah pasien yang membutuhkan ruang perawatan inap," sebutnya.
Hal itu ungkap, dr. Syaiful, menjadi pekerjaan terpenting pada 2014 bagi RSUD Dumai. Dimana, dengan fasilitas yang minim harus mampu memberikan pelayanan yang maksimal.**
0 komentar:
Posting Komentar