JAKARTA, RIAUGREEN.COM - PT Pertamina dan PTT Chemical Public Company Limited (PTTGC), Thailand meneken kerja sama pembangunan instalasi manufaktur petrokimia. Perjanjian ini merupakan kelanjutan dari rencana investasi dalam bentuk pembangunan kompleks industri petrokimia di Indonesia yang disepakati pada April lalu.
Menurut Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan, proyek patungan ini menjadi tonggak strategi pengembangan bisnis hilir petrokimia oleh perusahaannya. "Seperti bagaimana mengintegrasikan kilang, ketahanan pasokan, dan infrastruktur dasar yang mendukung proyek tersebut," kata Karen, seperti dilansir Harian Tempo, Selasa (10/12).
Pabrik patungan ini ditargetkan beroperasi secara komersial pada 2018. Saat ini, nilai pasar komoditas petrokimia di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 30 miliar.
Setelah pabrik ini beroperasi, Pertamina dan PTTGC membidik pangsa pasar 30% di sektor Petrokimia. Dengan demikian, Indonesia bisa mengurangi impor petrokimia yang diperkirakan mencapai US$ 5 miliar per tahun. (etc)
0 komentar:
Posting Komentar