 |
| Ahmad Fikri berbincang dengan pedagang |
Kesederhanaan seorang Ahmad Fikri memang tidak diragukan lagi, begitu usai dilantik dia langsung mendapatkan kunjungan dari Ketua PWI Riau H Dheni Kurnia.
Begitu juga, Sabtu (28/12/2013) pagi hingga siang, kemarin. Ahmad Fikri dengan beberapa orang mengendarai kendaraan dinas Ketua DPRD Kampar, dengan Nopol BM 2 F, tidak ditemani ajudan maupun sopir.
Sebelumnya, pagi hari itu ia mengikuti seminar yang dilaksanakan mahasiswa STIE Bangkinang, lalu dilanjutkan ke pasar modern Bangkinang.
Disana pria yang akrab disapa Ongah Fikri ini ditemani Nur Adlin, Taufik duduk ngopi bareng dengan beberapa orang.
Usai ngopi bareng, ia langsung menyambangi pedagang ikan teri yang tidak lain merupakan teman sekolahnya dulu.
Sempat heboh, lama berdialog dengan temannya, Erniana (39) terungkaplah nostalgia selama menimba ilmu dimasa sekolah dulu.
Disitu ketika ada pembeli, Ongah langsung mengambil ikan teri lalu menimbangnya dan membungkus seperti layaknya seorang pedagang ikan teri sungguhan.
Ada dua orang pembeli yang dikenali Ongah langsung dibayarkan sehingga banyak yang menyaksikan terkagum-kagum dengan apa yang dilakukannya.
Seolah-olah tidak percaya apa yang terjadi saat itu dengan kesederhanaan seorang Ahmad Fikri tidak perlu diragukan lagi.
Tidak hanya berdialog dengan teman seperjuangan diwaktu sekolah saja. Ahmad Fikri dengan gaya khasnya menemui pedagang pasar yang memang banyak kenal dengan sosok ketua DPRD ini.
Meskipun dengan jabatan tinggi yang disandangnya, ia tidak berubah seperti pejabat lainnnya yang lupa ketika ia diberikan amanah.
Dia hanya bisa memandang keatas, tapi lupa kebawah. Itulah yang terjadi sekarang, dimana para pejabat lupa akan orang yang memilihnya terutama anggota Legislatif di negeri ini.
Hasil Blusukan ke Pasar Bangkinang
Ahmad Fikri menyampaikan bahwa dari apa yang diterimanya saat menyambangi para pedagang di dalam Plaza Bangkinang yaitu mereka sepakat satu bahasa untuk pedagang yang berada diluar agar ditertibkan untuk masuk kedalam.
"Mereka satu bahasa untuk pedagang diluar agar masuk kedalam pasar supaya ramai. Kalau diluar masih belum masuk sedangkan tempat masih kosong tentu tidak ramai jual beli," tegasnya.
Menurutnya, selain persoalan itu juga pedagang diluar meminta solusi kepada pihak investor agar dibuat eskalator atau jembatan supaya lebih mudah mereka membawa naik barang jualannya karena kebanyakan yang berjualan ini sudah tua-tua jadi sangat susah mereka naik keatas mengunakan tangga yang ada.
"Biar mereka mudah naik ke atas, jadi perlu jalan dan solusi bagaimana bisa direalisasikan oleh pihak pengelola Plaza Bangkinang, agar Plaza Bangkinang bisa ramai seperti apa yang kita harapkan," imbuh Fikri yang juga Ketua DPD II Partai GOLKAR Kabupaten Kampar.
Ia mengharapkan kepada pihak investor dan pengelola Plaza Bangkinang dapat menyikapi aspirasi dari para pedagang yang berada diluar dengan disikapi secepatnya.
"Sederhana saja aspirasi mereka, dan itu betul-betul aspirasi para pedagang, kalau kita sama-sama ingin memajukan Plaza Bangkinang, percuma saja dibangun tapi tidak seperti apa yang kita harapkan," harapnya.
Mantan Ketua DPD KNPI Kampar ini juga mengharapkan kepada pemerintah agar menertibkan pedagang yang masih berada diluar tapi perlu ditindaklanjuti aspirasi para pedagang oleh pihak investor melalui pemerintah.
"Orang pasar minta ada jalan untuk naik keatas dan dibikin jembatan, karena yang berjualan sudah tua yang dijual pun sayuran dan kelapa," sebutnya.
Apabila naik tangga, tentu dimaklumi dengan usia yang sudah lanjut naik tangga yang ada tentu susah. Belum lagi dagangan mereka tidak laku.
Perlu dicarikan solusi bagaimana, untuk memudahkan naik tangga. Harus segera direalisasikan, itulah aspirasi yang diterima secara langsung dari para pedagang baik didalam maupun diluar. (arief)
0 komentar:
Posting Komentar