Gelombang Bono |
"Tercatat sekitar 5.000 wisatawan yang datang untuk mengikuti festival ini, mayoritas wisatawan lokal," kata Koordinator Lapangan Hisam Setiawan kepada Antara di Pekanbaru, Senin.
Pemerintah Kabupaten Pelalawan menggelar festival tersebut mulai tanggal 16 hingga 22 November. Kegiatan wisata dan olahraga ekstrem itu berisi beragam kegiatan mulai dari lomba memancing, berselancar hingga pagelaran budaya lokal dan bazar.
Bono merupakan ombak yang tercipta di daerah muara Sungai Kampar karena pertemuan arus dari sungai dan laut. Tinggi gelombang bisa mencapai 10 meter lebih pada bulan ini karena pengaruh bulan purnama, katanya.
Selama tiga tahun terakhir, gelombang Bono Sungai Kampar mulai terkenal karena kerap dikunjungi peselancar nasional dan internasional. Fenomena alam itu terbilang langka karena "tidal wave" di sungai itu berdurasi lama hingga sekitar satu jam.
Dalam festival itu, panitia menggelar lomba selancar untuk kalangan profesional dan amatir. Sebanyak enam peselancar lokal dari Bali yang dipastikan berpartisipasi antara lain Marlon Gerber, Varun Tanjung, Endrik Epen, Dedi Satriadin, Iman Setiawan, Zulkarnaen Tayeb, dan Mick Curley.
"Untuk kalangan amatir, pesertanya sangat banyak sampai 30 orang yang merupakan warga setempat," katanya.
Lomba yang cukup unik pada festival kali ini adalah berselancar menggunakan sampan kayu. Hisam mengatakan, lomba ini mengadopsi kebiasaan warga sekitar yang sejak dulu menggunakan sampan untuk mengarungi ombak Bono yang kerap disebut "Bekudo Bono".
"Ada 30 perserta yang ikut Bekudo Bono, dan peserta dipilih sangat selektif untuk yang sudah memahami kondisi sungai dan karakteristik Bono karena ini tidak sembarang orang bisa melakukannya," ujar Hisam.
Ia mengatakan Festival Bekudo Bono yang dipusatkan di Kelurahan Teluk Meranti, membawa keuntungan bagi masyarakat tempatan dengan banyaknya wisatawan yang datang. Desa kecil tersebut kini ramai pengunjung dan rumah-rumah warga berubah menjadi "home stay" karena penginapan yang ada tidak bisa menampung ribuan wisatan.
"Festival ini juga menjadi uji coba untuk penyelenggaraan tahun selanjutnya, dalam segi pelayanan dan keamanannya juga," ujar Hisam.
Salah satu juri selancar Bono, Arya Subiyakto mengatakan Bono memiliki potensi besar untuk menjadi daya tarik wisata dan olahraga esktrim di tingkat internasional.
"Ini pertama kali digelar lomba selancar di ombak sungai di Indonesia, dan ini merupakan potensi dan kebanggaan yang perlu dikembangkan lagi," katanya.
Source : Antara
0 komentar:
Posting Komentar