Ilustrasi : net |
Jumlah lonjakan transaksi uang keluar tersebut juga seiring dengan terjadinya peningkatan transaksi uang masuk (inflow) di Riau yang mencapai Rp1,3 triliun, atau meningkat Rp300 miliar dibanding awal 2013 lalu.
"Faktor musiman Ramadan dan Lebaran mendorong peningkata outflow pada transaksi keuangan tunai di Riau sebesar 104,84 persen," ungkap Kepala Tim Ekonomi Moneter Bank Indonesia perwakilan Riau Abdul Madjid Ikram seperti dilansir metrotvnews di Pekanbaru,baru-baru ini.
Menurut Madjid, lonjakan transaksi uang keluar tunai Riau yang lebih dari 100 persen itu mengartikan adanya peningkatan dibanding triwulan pertama. Pada posisi akhir triwulan pertama jumlah transaksi uang keluar hanya sekitar Rp1,5 triliun atau penurunan dari posisi awal 2013 yang sebesar Rp3,8 triliun.
"Outflow Riau yang mengalami peningkatan dari inflow itu menunjukkan secara umum Riau telah mengalami Net Outflow," jelas Madjid.
Dia menambahkan pada sepekan jelang perayaan lebaran turut terjadi lonjakan penukaran uang tunai di Riau. Hingga kini, Bank Indonesia mencatat transaksi penukaran uang telah mencapai Rp18,23 miliar dengan jumlah penukar uang sebanyak 1.909 orang.
"Pecahan yang paling banyak ditukar adalah Rp5.000. Barangkali pecahan uang itu akan digunakan untuk amplop bagi anak-anak saat lebaran," ungkapnya.
Sedangkan untuk transaksi temuan uang palsu, Bank Indonesia, kata Madjid, menemukan sedikitnya 179 lembar uang palsu dengan total Rp11 juta. Pecahan uang palsu itu terdiri dari 137 lembar pencahan uang Rp50 ribu dengan total Rp6,85 juta dan sebanyak 42 lembar pencahan uang Rp100 ribu dengan total Rp4,20 juta.(*)
0 komentar:
Posting Komentar