Itu disampaikan Novel saat dihubungi VIVAlife, Selasa, 20 Agustus 2013. “Haram mengundang Ustad Solmed,” tegasnya. Pasalnya, Novel berpendapat apa yang dilakukan Solmed soal tarif dakwahnya adalah hal yang haram. Seorang muslim, katanya, wajib untuk berdakwah dengan ikhlas.
“Besar kecil (honor) itu rejeki, nggak boleh tawar menawar,” tegasnya.
Novel menjelaskan, dulunya ia dan Solmed merupakan teman seperjuangan. Keduanya tergabung di FPI. Solmed sekitar tahun 1998, sedangkan Novel sudah bersama Habib Riziq sejak 1993. Suami April Jasmine itu bahkan sempat menjabat sebagai Sekjen DPP FPI. Namun, karena perilakunya yang suka mematok tarif dakwah, apalagi dengan begitu tinggi, membuat Solmed ‘dipecat’.
Sebagai teman, Novel sempat menegur kebiasaan Solmed mematok tarif itu. Terutama setelah ia sempat menyebut TKI Hong Kong dengan label komunis. Namun, perkataan Solmed justru makin kasar.
“Itu tuduhan yang membabi buta. Menuduh seorang muslim dengan tidak benar dan tanpa bukti itu ingkar, kafir,” lanjutnya menerangkan.
Untuk itu, Novel menyarankan Solmed agar segera bertobat dan meminta maaf pada para TKI di Hong Kong. Ia juga meminta Solmed menghentikan aktivitas dakwah komersilnya dan kembali seperti pedakwah biasa. Sebelumnya suami April Jasmine ini enggan berkomentar banyak seputar kasusnya dengan pihak penyelenggara dakwah di Hongkong. Katanya, ia telah menutup kasus tersebut dan tidak ingin memperpanjang lagi.
"Saya sudah closed, maaf banget ya," ujar Solmed melalui sambungan telepon. (*)
0 komentar:
Posting Komentar