"Menurut saya, dana itu dipakai untuk pembusukan kepada parlemen. Karena ada kepentingan asing di situ. Prinsipnya, tidak ada makan siang yang gratis," kata Nudirman lewat sambungan telepon dalam diskusi Polemik di Warung Daun, Jl Cikini Raya, Jakarta, Sabtu (6/7/2013).
ICW disebut Nudirman menerima dana dari Michael Bloomberg sebesar Rp 450 juta. Dirinya mensinyalir dana asing dari Bloomberg, yang sekarang menjadi Walikota New York AS, sarat kepentingan.
ICW membantah keras tudingan Nudirman. Dana-dana asing yang sampai ke ICW dinyatakan bebas kepentingan. ICW menerima dana asing lantaran organisasinya menolak dana APBN dan APBD.
"Dana-dana itu tidak punya kepentingan menghancurkan DPR," tegas Ketua Bidang Hukum ICW Emerson Yunto.
Kemudian, Nudirman menilai ICW tidak jujur dalam menungkapkan peruntukan dana asing yang diterimanya. Nudirman menyebut ada dua pihak dari ICW yang berbeda dalam menerangkan peruntukan dana asing itu.
"ICW juga melakukan kebohongan publik. Saya minta klarifikasi. Bantuan Bloomberg dinyatakan dipakai untuk pemberantasan korupsi. Beda satu jam setelah itu, ICW menyatakan dana itu dipakai untuk riset tembakau. Kenapa sekarang menjalar-jalar ke masalah anti tembakau?," tanya Nudirman.
Keterangan berbeda dari ICW di atas, menurut Nudirman, menunjukkan ICW sebagai lembaga tak transparan. Emerson menanggapi, ICW telah transparan membuka segala hasil audit terkait pendanaan organisasinya.
"Kami sudah sampaikan audit keuangan kami di website. Saya tidak melihat itu di website partai Pak Nudirman (Golkar)," tanggap Emerson.**
Source : detikcom
0 komentar:
Posting Komentar