Ilustrasi : net |
"Nah, itu yang salah. Efek balas dendam ketika berbuka puasa itu harus dihindari," ujar dokter bagian ilmu penyakit dalam, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Dr. dr. Arto Yuwono Soeroto, SpPD, K-P, FINASIM, FCCP, baru-baru ini di Bandung.
Menurut dokter yang juga bergabung di Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) ini, tak sedikit orang yang ketika berbuka puasa merasa harus mengonsumsi semua makanan yang dihidangkan, agar perutnya terisi kembali. Padahal, itu berdampak buruk bagi kesehatannya.
"Efek balas dendam setelah berbuka itu sudah jelas jelek. Kita 'kan berharap makan menjadi teratur dan berat badan terjaga," jelasnya.
Kalau orang yang ketika berbuka sudah menyantap semuanya, ditakutkan berat badan tak terjaga, dan ketika puasa usai, berat badan bukannya berkurang malah bertambah.
"Makanya, kita berharap dengan makan yang teratur, akan memiliki berat badan lebih ideal," terang Arto.
"Dengan berpuasa pula, kita berharap tensi yang awalnya tinggi menjadi normal, dan kencing manis ikut membaik. Kalau balas dendam, jangan berharap lebih untuk mendapatkan itu semua," tutup Arto. (l6)
0 komentar:
Posting Komentar