Foto : Dahari/RiauGreen.com |
Pasalnya, hadiah yang di janjinkan dari panitia tidak sesuai dengan brosur yang ada. Pada brosur di sebutkan hadiah untuk juara 1 (satu) yang seharusnya 1 juta rupiah, namun yang di terima oleh juara 1 dari masing-masing cabang olahraga hanya 400 ribu rupiah dan tanpa medali.
Hal ini terungkap setelah salah satu pembina beserta guru yang enggan namanya disebutkan mengatakan permasalahan tersebut kepada wartawan ketika ditemui di Penginapan Mahendra Bengkalis, Senin (14/5) pagi kemarin.
“Hadiah yang di terima oleh murid hanya 400 ribu, sedangkan di brosur tertulis untuk juara 1 di setiap cabor mendapatkan hadiah 1 juta di tambah medali,”ungkap salah satu pembibing dan di benarkan oleh pembimbing lainnya.
Mereka menyayangkan sikap panitia yang tidak memberikan penjelasan mengenai perubahan yang terjadi terhadap nominal hadiah tersebut. Ketika para pembimbing beserta guru menanyakan permasalahan tersebut, panitia terus menghindar dan berdalih tak jelas.
“Waktu kami menguhubungi panitia, mereka oper sana oper sini seperti main bola. Ketika kami hubungi kembali seluruh hp panitia tidak aktif,”sesal mereka.
Tidak hanya itu, 4 pembimbing dari masing-masing 5 cabor yang diperlombakan juga mengaku tidak mendapatkan uang transportasi selama penyelenggaraan O2SN tersebut .
“Anehnya lagi uang transportasi hanya diberikan kepada 1 orang pembimbing sebanyak 310 ribu, dan itu pun akan di bagikan kepada seluruh pembimbing sebanyak 5 orang. Jadi per orang, kami hanya mendapatkan 62 ribu selama 4 hari. Tapi kami sudah sepakat untuk tidak mengambil uang transportasi tersebut.
Ketika dikonfirmasi kepada pihak Dinas Pendidikan melalui Kepala Bidang Menengah, Kamaruddin mengatakan tidak mengetahui hal tersebut. Kemudian ia meminta kepada wartawan untuk menghubungi PPTK O2SN, Syahril.
O2SN merupakan salah satu bukti kepedulian pemerintah pusat terhadap kemajuan olahraga nasional. Dengan adanya O2SN, tentunya pemerintah berharap agar adanya peningkatan gairah siswa untuk meningkatkan prestasi dibidang olahraga, sehingga terjadinya persaingan yang sehat dan sportif antar siswa.(d’ari)
0 komentar:
Posting Komentar