DUMAI, RIAUGREEN.COM - Harga bawang merah di sejumlah pasar kota Dumai masih dijual dengan harga tinggi, sementara harga bahan yang lain dalam keadaan relatif normal. Dengan naiknya harga bawang merah, membuat warga merasa kesulitan mengalami kondisi harga yang tidak seimbang saat ini. Warga masih mengeluhkan tingginya harga bawang merah yang beredar di pasar Sri Mersing maupun tradisional di Kota Dumai.
Pantauan dilapangan, dipasar Sri Mersing untuk melengkapi kebutuhan bawang merah pihak importir memasok bawang merah dari luar negeri. Namun sejak terjadinya pembatasan impor sejumlah bahan sembako yang salah satunya bawang merah, berpengaruh pada kestabilan harga di sejumlah pasar dan tingkat daya beli masyarakat.
Saat ditanya seorang pembeli bawang merah Junasih mengatakan harga bawang yang mahal ini disebabkan belum adanya pasokan tambahan yang masuk ke Kota Dumai selama sepekan ini. Memang belum ada pasokan bawang merah, ditambah dilarang masuknya bawang dari luar mengakibatkan banyak menimbutnya bawang diluar. Biasanya per minggu ada dua kali pasokan. Tetapi sekarang memang sama sekali tidak ada.
Junasih juga mengatakan 1 kilogram bawang merah dijual pedagang pasar dengan harga pengecer Rp. 37.000, setibanya ditingkat pengecer atau warung dijual dengan harga Rp 39.000 sampai Rp 40.000 perkilogram. Kondisi berbeda terjadi pada harga cabai merah harga cabai merah relatif normal bertahan dikisaran harga Rp 24.000 perkilogram, dibandingkan dengan harga cabai rawit yang terus meningkat cabai merah masih menjadi pilihan warga.
"Warga merasa menangis melihat kondisi yang tidak seimbang saat ini," ujar Junasih Minggu (7/4).
Junasih sangat berharap harga bawang normal kembali, karena pentingnya bawang merah sebagai bumbu utama dalam kebutuhan rumah tangga. Selama harga bawang naik, Junasih merasakan kesulitan. Biasanya ia membeli bawang 1/2 kilogram, karena mahal hanya mampu membeli 1/4 kilogram(*/r1/n)
0 komentar:
Posting Komentar