DUMAI, RIAUGREEN.COM - Walikota Dumai Khairul Anwar menyampaikan keluhan kepada Dirjen Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak terkait minimnya perhatian anggaran pusat ke daerah.
Dilansir metrotvnes, Keluhan serupa juga disampaikan kepada Kepala BBPOM (Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan) Lucky S Slamet saat kedua pejabat pusat itu sedang kunjungan kerja ke Dumai, Kamis (7/3/13).
Sejauh ini, menurut Khairul, Kota Dumai terbukti telah banyak berkontribusi ke devisa negara dari penerimaan sektor ekspor pajak CPO di areal pelabuhan dan kilang Pertamina pengolahan minyak mentah.
Namun, apa yang didapat Dumai, hanya sebagian kecil dari yang telah disumbangkan ke pusat, yaitu dana bagi hasil dalam porsi sedikit dan berbeda dengan daerah penghasil di beberapa daerah di Riau, seperti Bengkalis, Siak dan Rokan Hilir.
"Setiap tahunnya dari sektor penerimaan pajak ekspor CPO di pelabuhan, Dumai menyumbangkan lebih dari Rp12 triliun ke devisa negara, ditambah lagi dengan ditempatkannya dapur pengolahan minyak mentah di kilang Pertamina," ujarnya.
Dalam kegiatan kunjungan kerja Dirjen SPK Kemendag ke kota pelabuhan ini, Khairul juga menyampaikan porsi bagi hasil dana yang kecil diterima Dumai tidak sebanding dengan tingginya resiko kecelakaan dan insiden yang bisa terjadi di Kilang minyak Putri Tujuh PT Pertamina.
Kilang yang posisinya berdekatan dengan pemukiman masyarakat sangat rentan beresiko membahayakan keselamatan dan keamanan kehidupan manusia ketika suatu saat terjadi insiden, dan kondisi ini mestinya perlu mendapat perhatian dari pemerintah. (Ant/Nav)
0 komentar:
Posting Komentar