foto : google |
"Kita lihat BBM subsidi 47 juta kiloliter (kl), modal Rp10 ribu per liter dan dijual Rp4.500 per liter. Di situ ada selisih Rp5.500 per liter. Sedangkan EBT bila mampu menjual tujuh juta kl dengan asumsi harga jual Rp6.000 per liter akan dapat mengurangi subsidi menjadi Rp28 triliun," ujar Darmawan, saat Ngobrol Santai di City Plaza, Jakarta, Senin (4/3/2013).
Sperti yang dilansir okezone, Darmawan menjelaskan, tapi bila subsidi BBM dicampur dengan EBTK, hanya bisa menghemat 15 persen. "Penghematan subsidi mencapai Rp28 triliun dengan maksimal pencampuran 15 persen dari BBM subsidi ke EBT," jelasnya.
Dia menambahkan, langkah ini akan menimbulkan multiplier effect seperti pertumbuhan ekonomi, menambahkan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.
"Lalu akan meningkatkan ketahanan energi semisal berbasis domestik dan akan berlimpah ruah dan harga murah," tutur Darmawan. (*)
0 komentar:
Posting Komentar