Dalam tatap muka dengan warga kel kampung dalam dihadirkan direktur pemberdayaan alternatif badan narkotika nasional pusat, Rospen Sitindjak,SH, kepala BNN Propinsi Riau Bambang Setyawan,
Kasubdit masyarakat perkotaan, Muhammad Ali Azhar, SH. Ms. Sosialisasi antar warga dan BNN dilakukan di aula kantor kelurahan kampung dalam
Program ini merupakan sebuah bentuk kepedulian BNN terhadap permasalahan dimasyarakat tentang bahaya narkoba di kampung dalam.
Adapun yang menjadi program BNN kedepan adalah dengan melakukan pemberdayaan serta pembinaan kesehatan, kepemudaan, kesenian dan ketrampilan para ibu- ibu di kelurahan kampung dalam.
"Ada kemungkinan di kampung dalam ini akan dilakukan sebuah produksi rumah tangga kedepannya, karena kampung dalam dekat dengan pasar pariwisata pasar bawah dan dekat dengan aliran Sungai Siak."kata Bambang Setyawan
Dukungan para warga atas perubahan stigma kampung dalam sebagai bandar narkoba di Pekanbaru sangat di sambut dengan baik, dan berharap hal ini jangan hanya sekedar seremoni saja, sambut salah satu warga kampung dalam yang juga tidak setuju jika stigma itu diberikan kepada warga kelurahan kampung dalam seluruhnya.
Di perkirakan yang terlibat dalam transaksi narkoba itu hanya 15 persen dari jumlah warga, sedangkan yang lain ada yang tidak menahu dan tak terlibat sama sekali.
Dari pembinaan yang dilalukan oleh BNN selama ini di beberapa kampung dijakarta dan daerah lain BNN mampu mengkaderisasi 40-50 pemuda untuk dibina menjadi pribadi yang berketrampilan.
Sedikit demi sedikit nantinya dengan pengkaderan dan pembinaan warga serta pemuda ini jaringan nakotika di kampung dalam khsusunya dapat di putus. (rby)
0 komentar:
Posting Komentar