www.ibtimes.com
|
Mereka mengatakan keputusan itu hanya upaya kecil untuk menghentikan teror pendeta yang melakukan pelecehan terhadap anak-anak.
Jaringan Korban Kekerasan Pendeta (The Survivors Network of those Abused by Priests/SNAP) menerbitkan pernyataan, Senin (11/2) waktu setempat. Mereka menyerukan agar Paus berikutnya memberikan bantuan kepada pendeta dalam kasus kekerasan seksual.
"Korban menyambut pengunduran diri seorang pejabat gereja dengan kekuatan besar (tapi) melakukan begitu sedikit untuk menghentikan teror pendeta pemerkosa anak-anak," ungkap juru bicara SNAP, Nicky David seperti dikutip PressTV.
Sebelumnya, Paus Benediktus XVI, pemimpin spiritual Kristen akan mengundurkan diri dari jabatannya pada 28 Februari 2013 mendatang. Ia mengaku tidak lagi mampu melaksanakan tugasnya karena faktor usia.
Vatikan baru-baru ini mendapat sorotan atas tuduhan pelecehan seksual terhadap anak-anak. Kasus tersebut ditutupi para pendeta untuk melindungi pedofil dan reputasi.
Selain kelompok itu, sebuah kelompok yang mewakili korban pelecehan seksual anak di Irlandia menyambut baik keputusan Paus Benediktus. Menurut mereka, Paus telah berjanji banyak tapi tidak berbuat apa-apa. (*)
republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar