General Manager (GM) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I Cabang Dumai, Drs Harianja ketika dihubungi melalui Manager Terminal PT Pelindo Dumai Joni Hutama menjelaskan, pembangunan TCK sudah rampung dan permintaan pengguna jasa untuk menambah penutup conveyor dan magnet dan fasilitas pendukung lainnya sudah dilengkapi.
“Tak ada lagi masalah, secara umum TCK di dermaga C siap beroperasi. Sebab apa yang diminta pengguna jasa sudah kita penuhi semuanya,” jelas Joni Hutama, di ruang kerjanya, Selasa (29/1) kemarin.
Hal tersebut juga diutarakan Asmen Humas dan Hukum PT Pelindo Dumai Harlem Susanto Purba S.Sos. Menurutnya pembangunan TCK Pelindo Dumai sudah rampung seratur persen. Permintaan pelanggan untuk penambahan fasilitas pendukung sudah selesai dikerjakan.
“Ya benar, TCK di dermaga C siap dioperasikan. Kalau ada permintaan awal Februari ini sudah tak ada masalah, sudah bisa beroperasi,” ungkap Harlem kepada kepada Harian Detil secara terpisah.
Dijelaskan Harlem, tidak saja TCK yang sudah siap beroperasi, pembangunan gudang penumpukan juga sudah selesai, penutup conveyor dan magnet sudah tersedia. “Yang jelas barang milik pengguna jasa sudah aman saat melakukan bongkar muat,” katanya.
Tambah Harlem, jika sebelumnya warga Kelurahan Dumai Kota yang berdekatan dengan lokasi bongkar muat curah kering di dermaga C Pelindo Dumai mengeluhkan debu ampas sawit kerap beterbangan ke pemukiman mereka, ke depan tak lagi demikian. Pasalnya untuk bongkar muat curah kering seperti ampas sawit tak lagi manual, tapi melalui rel berjalan (conveyor).
Menurut Harlem, PT Pelindo Dumai terus berbenah dengan menambah dan membangun berbagai fasilitas pendukung operasional. Hal tersebut dilakukan dalam upaya mewujudkan PT Pelindo I Cabang Dumai Go Internasional.
PT Pelindo Dumai kata dia, memiliki penambahan fasilitas tambatan di demaga A sepanjang 348 meter, dermaga B 400 meter, dermaga C 500 meter, dermaga D baru 60 meter dan dermaga D sepanjang 75 meter.
Selain fasilitas tersebut, katanya, PT Pelindo Dumai juga menambah berbagai alat produksi diantaranya alat bongkar muat seperti mobile crane. Pada tahun 2010 hanya dua unit dengan kapasitas 35 ton dan 40 ton, sampai tahun 2012 mendapat menambahan 1 unit dengan kapastitas 40 ton.
“Fasilitas lainnya yang kami tambah seperti, Harbaur Mobile Crane ( HBC) sebelum tak ada namun kini sudah ada 1 unit dengan kapasitas 100 ton, forklift sebelumnya hanya dua iunit dengan kapasitas 3 ton dan 5 ton mendapat dua unit dengan kapasitas 7 ton dan 3 ton, “terang Harlem. Terminal curah kering ini, kata Harlem, dilakukan dengan membangun conveyor 2 jalur dengan kapasitas 380 ton per jam, gudang penumpukan 2 unit dengan luas @ 4.000 meter persegi, dump truk 8 unit, whell loader 6 unit serta excavator sebanyak 4 unit. “Untuk Bongkar Muat curah kering termasuk ampas sawit akan dilakukan melalui conveyor sehingga debu tidak akan beterbangan lagi,” ungkap Harlem lagi. (*/r1/cu)
0 komentar:
Posting Komentar