PEKANBARU, RIAUGREEN.COM- Riau sudah laik menjadi ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurut Gubernur Provinsi Riau, Rusli Zainal, daerah berjuluk 'Bumi Lancang Kuning' itu telah memenuhi syarat untuk menjadi pengganti DKI Jakarta.
"Riau sudah layak menjadi ibu kota negara," katanya kala menjadi pembicara dalam rangkaian acara Konferensi CEO Media, Rapat Kerja Nasional dan SPS Awards 2012 di Pekanbaru, Riau, Sabtu (14/7) kemarin.
Rusli menjelaskan, dari beberapa prasyarat kelayakan sebuah daerah menjadi ibu kota negara, Riau telah memenuhi syarat dalam tiga aspek utama. Riau, kata Rusli, memiliki pelabuhan internasional di Dumai. "Pelabuhan tersebut terhubung dengan 96 negara," sebutnya.
Kemudian, lanjut Rusli, provinsi yang beribukota Pekanbaru ini memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang besar. Hingga saat ini, telah dihasilkan hampir tujuh juta ton minyak sawit mentah (CPO). Selain itu, Riau memiliki kemudahan dalam akses penerbangan karena hanya berjarak satu jam dari Jakarta.
"Riau juga memiliki beberapa sungai besar salah satunya Sungai Siak," promosi Rusli.
Terkait pelaksanaan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Koridor Sumatera, Rusli menyebut Riau memiliki potensi geografis yang strategis. Selain itu, masih kata Rusli, Riau memiliki potensi SDA yang besar berupa minyak bumi (40 persen produksi nasional), kehutanan dan perkebunan. "Potensi di sektor kehutanan dan perkebunan besar karena terdapat lebih dari 2,2 juta ha hutan," kata dia.
Meski begitu, Rusli masih menyoroti lemahnya infrastruktur di daerahnya. Ia mencontohkan tingkat elektrifikasi listrik yang baru mencapai 42 persen. Selain itu, kondisi jalan nasional di beberapa daerah juga mengalami kerusakan. "Ini harus didukung oleh pembangunan infrastruktur," ujarnya menegaskan. (*)
"Riau sudah layak menjadi ibu kota negara," katanya kala menjadi pembicara dalam rangkaian acara Konferensi CEO Media, Rapat Kerja Nasional dan SPS Awards 2012 di Pekanbaru, Riau, Sabtu (14/7) kemarin.
Rusli menjelaskan, dari beberapa prasyarat kelayakan sebuah daerah menjadi ibu kota negara, Riau telah memenuhi syarat dalam tiga aspek utama. Riau, kata Rusli, memiliki pelabuhan internasional di Dumai. "Pelabuhan tersebut terhubung dengan 96 negara," sebutnya.
Kemudian, lanjut Rusli, provinsi yang beribukota Pekanbaru ini memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang besar. Hingga saat ini, telah dihasilkan hampir tujuh juta ton minyak sawit mentah (CPO). Selain itu, Riau memiliki kemudahan dalam akses penerbangan karena hanya berjarak satu jam dari Jakarta.
"Riau juga memiliki beberapa sungai besar salah satunya Sungai Siak," promosi Rusli.
Terkait pelaksanaan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Koridor Sumatera, Rusli menyebut Riau memiliki potensi geografis yang strategis. Selain itu, masih kata Rusli, Riau memiliki potensi SDA yang besar berupa minyak bumi (40 persen produksi nasional), kehutanan dan perkebunan. "Potensi di sektor kehutanan dan perkebunan besar karena terdapat lebih dari 2,2 juta ha hutan," kata dia.
Meski begitu, Rusli masih menyoroti lemahnya infrastruktur di daerahnya. Ia mencontohkan tingkat elektrifikasi listrik yang baru mencapai 42 persen. Selain itu, kondisi jalan nasional di beberapa daerah juga mengalami kerusakan. "Ini harus didukung oleh pembangunan infrastruktur," ujarnya menegaskan. (*)
republika
0 komentar:
Posting Komentar