Bupati memukul gong tanda dibukanya Rakerda LAMR Bengkalis 2014
|
Pembukaan yang ditandai dengan pemukulan gong itu, juga dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis Dr H. Burhanuddin SH MH, yang juga sebagai ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Kabupaten Bengkalis, ketua Majelis Kerapatan Adat LAMR Zainuddin Yusuf, Asisten I Amir Faisal, Camat Mandau H. Hasan Basri, Camat Pinggir Kasmarni, Camat Siak Kecil Zulkifl, Camat Bukitbatu M. Fadlul Wajdi, camat Rupat Yusrizal, dan sejumlah kelapa SKPD lingkup Pemkab Bengkalis.
Rakerda selama 2 hari, pesertanya utusan Dewan Kerapatan Adat, Majelis Kerapatan Adat, dan Dewan Pimpinan Harian LAMR Kab. Bengkalis dan LAMR Kecamatan se- Kabupaten Bengkalis dengan membawa tema, "Melalui Rakerda LAMR Kab. Bengkalis Kita Jadikan Adat dan Budaya Melayu Sebagai Ruh Kerangka Acuan Dalam Merancang dan Melakasnakan Pembangunan di Kabupaten Bengkalis".
Sementara di kata sambutan orang nomor satu negeri junjungan Bengkalis tersebut menyampaikan,
rapat kerja Daerah Lembaga Adat Melayu Riau (Rakerda LAMR) ditahun 2014. Kegiatan rakerda ini mempunyai makna strategis sebagai wahana untuk saling mengenal dan konsolidasi antar pengurus LAMR kecamatan se-kabupaten Bengkalis. Disamping sebagai sarana untuk menentukan Program kerja dan kebijakan lembaga adat melayu riau serta demi kemajuan organisasi dimasa mendatang.
"Hikmah yang dapat dipetik dari rakerda LAMR kabupaten Bengkalis ini, adalah mampu menjalin dan mengikat tali silaturahim antar sesama kita. Pada akhirnya, tertanam semangat kekeluargaan dan kebersamaan dalam rangka mewujudkan keharmonisan hidup bermasyarakat di kabupaten Bengkalis. Mengingat, kesatuan dan kekompakan merupakan modal utama dalam mewujudkan Bengkalis yang sejahtera, unggul dan mandiri," kata Bupati Bengkalis Herliyan Saleh.
Terlebih para pengurus lembaga adat melayu riau di setiap kecamatan masih segar dalam artian baru saja dilantik, sehingga mempunyai ide dan gagasan brilian untuk merumuskan sasaran program dan kegiatan prioritas dalam membangun Daerah sesuai peran dan fungsi lembaga adat.
"Namun perlu diingat, program kerja yang dibuat lembaga adat melayu riau, hendaknya tidak muluk-muluk, tapi bagaimana program tersebut dapat dilaksanakan dengan baik oleh seluruh pengurusnya, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan mengerti makna dan arti pentingnya adat istiadat sebagai perekat dan peredam dari berbagai gejolak konflik yang menjadi akar perpecahan di tengah kehidupan bermasyarakat," ungkapnya.
Disamping itu, keberadaan Lamr Bengkalis harus dapat menjadi tali pengikat dan payung pemersatu dan memberikan kontribusi berupa pemikiran dan ide-ide, serta nasehat dalam rangka mendukung proses pembangunan di negeri junjungan yang kita cintai ini.
"Kemudian bersama seluruh paguyuban yang berada dalam satu payung adat melayu kabupaten Bengkalis. LAMR Bengkalis harus menunjukan jati diri sebagai lembaga yang mampu menjawab dan menjernihkan seluruh persoalan-persoalan yang terjadi di tengah masyarakat," ulasnya lagi.
Mengingat keberadaan dan fungsinya sangat penting di tengah-tengah masyarakat, khususnya di kalangan masyarakat melayu, oleh karena itu, pengurus LAMR Bengkalis, supaya benar-benar dapat menjadi tempat bertanya dan tempat berteduh bagi masyarakat.
"Sebagai tokoh panutan, pengurus yang di kabupaten Bengkalis harus mampu mencarikan solusi terhadap masalah terjadi di tengah Masyarakat. Baik itu yang menyangkut persoalan adat maupun masalah lainnya yang dihadapi masyarakat. Perlu saya sampaikan, LAMR Bengkalis juga berperan dalam memberikan masukan kepada pemerintah, dalam upaya mendukung dan mewujudkan visi kabupaten Bengkalis, yaitu tercapainya masyarakat yang unggul, sejahtera, mandiri dan bertaqwa melalui perwujudan Bengkalis sebagai salah satu Daerah otonom terbaik di indonesia pada tahun 2015 mendatang," demikian tutup Bupati Bengkalis, Ir Herliyan Saleh Msc. (RN/adv)
0 komentar:
Posting Komentar