CINTA NEGERIKU

RIAU UNTUK INDONESIA

Facebook | Twitter | Advertise

Thu Apr 10 2025 13:58:47 GMT+0000 (Coordinated Universal Time)

Polda Riau Selidiki Keterlibatan PT NSP

Rabu, Maret 05, 2014

Brigjen Pol Condro Kirono
PEKANBARU, RIAUGREEN.COM - Kepolisian Daerah Riau tengah menyelidiki PT Nasional Sago Prima (PT NSP) yang diduga membakar 1.200 hektare lahan di Kabupaten Kepulauan Meranti. Jika bukti cukup, perusahaan sagu tersebut akan ditetapkan sebagai tersangka.

"Penyidik tengah melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mencari bukti. Selain itu, tim ahli lingkungan dari Institut Pertanian Bogor (ITB) sudah didatangkan," kata Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Rabu (5/3/2014).

Pun begitu, menurut Condro, menyelidiki keterlibatan perusahaan yang diduga membakar lahan bukan perkara mudah. Butuh waktu 6 bulan mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi-saksi.

"Itu waktu minimal. Memang tidak mudah menyelidiki. Perusahaan Malaysia yang diselidiki dulu butuh waktu 6 bulan lebih. Yang penting, buktinya tengah dikumpulkan," tegasnya.

Sejauh ini, tambah Condro, ada 7 perusahaan yang tengah diselidiki Polda Riau. Tanpa menyebutkan nama perusahaan dimaksud, dia mengatakan ada dugaan kesengajaan dan kelalaian dalam kebakaran lahan.

Sementara Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Riau, Zulkifli menyebut PT NSP beroperasi di Kepulauan Meranti atas izin membangun Hutan Tanaman Industri. Praktiknya, perusahaan malah membangun lahan pertanian sagu.

"Saya tidak mau menyebut PT NSP menyalahi aturan. Yang jelas, izinnya HTI dan praktiknya menanam sagu. Sagu itu ada izinnya sendiri yaitu hak guna bukan kayu, bukan HTI," tegas Zulkifli.

Humas PT NSP Setia Budi yang dihubungi membantah perusahaanya terlibat membakar lahan. "Tidak mungkin kami membakar lahan sendiri. Itu menyebabkan kerugian bagi perusahaan," katanya.

Sedangkan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengaku heran kawasan Cagar Biosfer bisa mengalami kerusakan parah. Bukan disebabkan faktor alam, hutan yang diakui UNESCO itu dirusak dan dibakar oleh sekitar 2.000 perambah liar.

"Saya heran, kawasan konservasi ada jalur busnya. Ini tidak dibenarkan. Berdasarkan data yang saya terima, ada sekitar 2.000 perambah dari luar Riau yang masuk ke Cagar Biosfer," jelas Zulkifli di Pekanbaru.

Kendati demikian, Zulkifli membantah kinerja Kementerian Kehutanan lemah dalam mengawasi Cagar Biosfer. Ia menyebut Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kemenhut sudah berupaya maksimal. "Kemenhut melalui BKSDA sudah sering melakukan pemantauan," tegasnya.(red/l6)


0 komentar:

Posting Komentar


Bupati Bengkalis Santuni 605 Anak Yatim-Kaum Dhuafa di Mandau

Bupati Bengkalis Serahkan Bantuan di Mesjid Baitulrahmah Duri

Dihadiri Bupati, Kajari Bengkalis Gelar Buka Puasa Bersama

 

SOSIAL

  • Bupati Bengkalis Serahkan Bantuan di Mesjid Baitulrahmah Duri
  • Bupati Bengkalis Santuni 605 Anak Yatim-Kaum Dhuafa di Mandau
  • Dihadiri Bupati, Kajari Bengkalis Gelar Buka Puasa Bersama
  • 462.67 Ribu Jiwa Rakyat Riau Miskin
  • Turis Amerika Kunjungi Masjid Agung An Nur Pekanbaru
  • Warga: Kapal Berlabuh di Kantor Bupati Bengkalis jadi Sejarah
  • PENDIDIKAN

  • Guru Berprestasi di Bengkalis Wakili Riau ke Tingkat Nasional
  • IARMI Riau Canangkan Bangun Universitas UARMI
  • Oknum Sekolah di Riau Terindikasi Selewengkan Dana BOS
  • 213 Mahasiswa STAI Laksanakan KKN di 5 Kecamatan Bengkalis
  • SMPN 1 Mandau dan SMAN 1 Bukit Batu Raih Juara di LPI Bengkalis 2014
  • Herliyan: Dengan Membaca Dapat Tingkatkan Kualitas SDM di Berbagai Bidang
  • SENI & BUDAYA

  • Turis Amerika Kunjungi Masjid Agung An Nur Pekanbaru
  • Sekda Bengkalis Ajak Pegawai Pemkab Ramaikan Wirid Pengajian
  • Tarekat Naqsabandiyah di Padang Sudah Tarawih Malam Ini, Besok Puasa
  • Meranti Juara 3 Parade Tari Daerah Riau Tahun 2014
  • Gubri Minta PWI dan Balai Adat Perjuangkan RTRW Riau
  • Bupati Buka Rapat Kerja Daerah LAMR Bengkalis 2014
  • All Rights Reserved © 2012 RiauGreen.com | Redaksi | Riau