Helikopter menjatuhkan air di atas lahan gambut yang terbakar di Kabupaten Pelalawan, Riau. (foto:Antara) |
"Pusat akan mengirimkan 2 batalion TNI AD, 1 batalion Marinir, dan 1 batalion Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU," kata Kepala BNPB Syamsul Muarif di Mapolda Riau, Kota Pekanbaru, Jumat (14/3/2014).
Sesuai dengan instruksi presiden, imbuh Syamsul, pemadaman api di Riau akan dilakukan secara terpadu, simultan dan progresif. Segala daya dan upaya akan dikerahkan selama 3 pekan.
"Presiden memberikan waktu selama 3 minggu memadamkan api. Kalau belum padam juga, masa Tanggap Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan akan diperpanjang Presiden," kata Syamsul.
Selain ribuan personel TNI, BNBP juga berencana mendatangkan sejumlah transportasi darat, air dan udara untuk memadamkan api. "Intensitas bom air akan ditingkatkan dengan mendatangkan pesawat lagi. Penyemaian garam untuk hujan buatan akan dibantu pesawat Hercules di Lanud Halim," urai Syamsul.
Bila tak ada halangan, sebut Syamsul, semua bantuan dan peralatan yang dimaksud akan didatangkan Sabtu (15/3/2014) ini. "Semuanya langsung bekerja," jelas Syamsul.
Syamsul menerangkan, upaya pemadaman api dibagi menjadi 3 bagian. Yaitu, upaya pemadaman di lapangan, upaya penanggulangan kesehatan masyarakat yang terserang penyakit, dan upaya penegakan hukum bagi pembakar lahan.
"Saya sudah dipercayakan presiden untuk memimpin. Nanti, satuan yang dibentuk akan ada pemimpinnya pula. Namun, semuanya bertanggung jawab kepada saya. Api di Riau harus padam," pungkas Syamsul. (red/l6)
0 komentar:
Posting Komentar