Herliyan Salah dan salah satu utusan dari Jepang |
Acara tersebut ditaja oleh dinas perkebunan dan kehutanan Kab. Bengkalis, Unri, Center South East Asia Studies (cseas), universitas kyoto jepang, RINH (research institute nature and humanity) jepang, badan penerapan dan pengkajian teknologi. Dan dihadiri beberapa Asisten, Staf Ahli dan Kepala Dinas SKPD Kab-Bengkalis.
"Untuk menangani lahan gambut itu perlu penanganan khusus dan serius, sebab jika penanganan kawasan gambut itu kurang bagus, maka dampaknya sudah kita rasakan bersama sama, setiap tahunnya di Kab. Bengkalis terus terjadi kebakaran lahan secara berulang ulang," ungkap H Herliyan Saleh dalam sambutan.
Menurutnya lagi, dalam menangani kawasan gambut ada beberapa solusi diantaranya dengan menata saluran air ditiap kawasan kawasan gambut.
Namun untuk mewujudkan hal itu bukanlah mudah, sebab program itu membutuhkan biaya yang besar, maka dari itu pemkab melibatkan Pemerintah Pusat agar program ini dapat terwujud.
"Kita setiap tahun menjerit dengan terjadinya kebakaran lahan dikawasan tanah gambut ini, tapi jika dalam pengelolaaan air dikawasan tanah gambut itu bisa tepat sasaran, maka saya yakin kebakaran lahan di Kabupaten kita akan dapat dikurangi," ungkapnya.
Herliyan menjelaskan bahwa kebakaran lahan gambut itu bukan hanya di Riau saja, tetapi terjadi juga di Kalimantan Barat, sehingga dengan kebakaran lahan gambut disana mengakibatkan tanah gambut habis terbakar.
Dalam program pengelolaan tanah gambut tersebut, Bupati berharap dapat betul betul bisa diambil manfaatnya, disebabkan dalam pengelolaan itu perlu ditata kembali kondisi tanah gambut agar bisa ditanam getah dan sawit dengan progran HTR.
Program ini juga dapat mengentaskan kemiskinan dan tidak lagi melakukan perusakan ekosistem hutan, sebab setelah mereka disibukkan dengan kegiatan tersebut, maka mereka tidak lagi melakukan penebangan liar.
"Sebab itu, saya berharap Wodsop ini jangan hanya berhenti sampai disini saja, tetapi perlu diteruskan ke Provensi hingga ke Pusat," demikian Herlian. (asr)
0 komentar:
Posting Komentar