Kobaran Api dekat pemukiman rumah warga kelapapati Darat |
"Sudah enam hari ini kami menjaga dan berusaha memadamkan api, belum tau penyebab kebakaran ini lagi, yang jelas, perkebunan warga dan Kebun Karet habis kebakar juga areal kebakaran ini dekat dengan pemukiman rumah warga ini sangat mengkhawatirkan," kata Nurazmi anggota BPDB-Damkar Minggu (23/2/14) saat di lokasi TKP.
Pantauan RiauGreen.com di lapangan, lokasi kebakaran lahan, sebanyak lebih kurang 6 hektar itu rata - rata perkebunan warga menjadi korban amukan si jago merah. Dan ironisnya lagi kobaran api tersebut di pemukiman warga jalan kelapapati Darat, pendekik, tegal sari dan tempat pelatihan Pramuka (Buper) yang sampai saat ini belum bisa dipadamkan.
"Alhamdulilah, di dekat perumahan warga sudah bisa dipadamkan, tapi tempat pelatihan Peramuka (Buper) belum bisa di padamkan lagi, karena kesulitan air di lokasi," terang Nurazmi kepada RiauGreen.com.
Musim panas dan tiupan angin serta sulitnya memperoleh sumber air, memicu sulitnya api dikendalikan oleh BPDB Damkar yang turun ke lokasi dimana tempat kejadian Kebakaran.
"Ada lebih kurang 6 hektar kebun yang terbakar dari 5 hari yang lalu sampai saat ini. Kami berusaha semaksimal mungkin meskipun air untuk memadamkan api agak sulit didapat, tapi jangan sampai api merembet lebih luas lagi dan jangan sampai mengancam rumah - rumah warga di sini," katanya.
Meskipun dengan peralatan lengkap, tapi terkendalanya air membuat personil Damkar agak kewalahan. Damkar dan berkat kegigihan warga untuk melakukan pemadaman tersebut, saat ini terus berjaga kobaran api walaupun belum sepenuhnya mati total.
"Alhamdulilah api dapat kami tangani, tapi belum sepenuhnya mati total, dan sekarang ini kami dari warga juga membantu personil anggota pemadam kebakaran supaya bisa bersama-sama menjaga kobaran api tersebut," ungkap salah seorang warga setempat.
Selain itu, pada musim panas (kemarau red') dan hembusan angin kuat menjadi sulitnya untuk melakukan pemadaman. Juga anggota Damkar dan Warga tetap berjaga demi keselamatan mereka supaya jangan sampai berdampak kepemukiman dan jatuh korban jiwa.
Sementara itu pernah disampaikan oleh Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh beberapa waktu lalu, terkait bencana kebakaran lahan di kabupaten Bengkalis, meski saat ini kabut asap mulai berkurang, namun harus waspada dalam mengantisipasi dan menanggulangi kebakaran lahan. (asr)
0 komentar:
Posting Komentar