PEKANBARU, RIAUGREEN.COM - Kebakaran hutan dan lahan di Riau semakin meluas. Hari ini tercatat 1.234 titik api di sana. Angka titik api ini melonjok drastis dibanding dengan hari sebelumnya yakni hanya 64 titik api.
Berdasarkan pantau Badan Meterorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru dari satelit Tera dan Aqua, titik api itu menyebar di sejumlah kabupaten dan kota di Riau. Daerah terparah adalah kabupaten Bengkalis dengan jumlah titik api sebanyak 515 titik.
Disusul Kabupaten Siak dengan 208 titik api, 126 tersebar di Kota Dumai, Pelalawan 118 dan sisanya menyebar di delapan kabupaten dan kota lainnya.
"Saat peluang hujan di Riau minim, intensitasnya ringan. Jadi kami himbau semua pihak waspada, karena lahan bisa mudah terbakar," kata staf BMKG Pekanbaru, Arditama, kepada wartawan Senin (24/2/2014).
Sementara itu akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau menyebabkan udara di Riau memburuk. Di Pekanbaru Ibukota Riau, dari pagi hingga sore ini langit diselimuti asap pekat. Bahkan tadi pagi jarak pandang hanya mencapai 500 meter.
Sementara itu berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), menunjukan udara Pekanbaru dan sekitarnya tidak sehat. Ini naik dua lever dari hari normal yakni baik dan level sedang.
Kebakaran di Riau tidak hanya terjadi di lahan warga, sejumlah perusahaan juga masih terbakar. "Saat ini kebakaran masih terjadi di lahan konsesi PT Sumatera Riau Lestari (SRL) di Kabupaten Meranti. Kebakaran disana sudah terjadi sejak 18 Febuari lalu. Saat ini kepulan asap masih berada di area SRL," tukasnya. (okz)
Berdasarkan pantau Badan Meterorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru dari satelit Tera dan Aqua, titik api itu menyebar di sejumlah kabupaten dan kota di Riau. Daerah terparah adalah kabupaten Bengkalis dengan jumlah titik api sebanyak 515 titik.
Disusul Kabupaten Siak dengan 208 titik api, 126 tersebar di Kota Dumai, Pelalawan 118 dan sisanya menyebar di delapan kabupaten dan kota lainnya.
"Saat peluang hujan di Riau minim, intensitasnya ringan. Jadi kami himbau semua pihak waspada, karena lahan bisa mudah terbakar," kata staf BMKG Pekanbaru, Arditama, kepada wartawan Senin (24/2/2014).
Sementara itu akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau menyebabkan udara di Riau memburuk. Di Pekanbaru Ibukota Riau, dari pagi hingga sore ini langit diselimuti asap pekat. Bahkan tadi pagi jarak pandang hanya mencapai 500 meter.
Sementara itu berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), menunjukan udara Pekanbaru dan sekitarnya tidak sehat. Ini naik dua lever dari hari normal yakni baik dan level sedang.
Kebakaran di Riau tidak hanya terjadi di lahan warga, sejumlah perusahaan juga masih terbakar. "Saat ini kebakaran masih terjadi di lahan konsesi PT Sumatera Riau Lestari (SRL) di Kabupaten Meranti. Kebakaran disana sudah terjadi sejak 18 Febuari lalu. Saat ini kepulan asap masih berada di area SRL," tukasnya. (okz)
0 komentar:
Posting Komentar