CINTA NEGERIKU

RIAU UNTUK INDONESIA

Facebook | Twitter | Advertise

Warga Akui Melihat Makhluk Bermuka Rata di Rel KA Bintaro

Selasa, Desember 10, 2013

JAKARTA, RIAUGREEN.COM - Senin pagi kemarin, kekacauan terjadi di perlintasan kereta api Pondok Betung, Bintaro. Kereta rel listrik (KRL) Serpong-Tanah Abang yang akan menuju Kebayoran terlibat tabrakan dengan truk BBM milik Pertamina.

Enam orang tewas karena terbakar dan terjepit termasuk masinis Darman Prasetyo. Sementara puluhan penumpang lainnya, yang sebagian besar wanita menderita luka-luka.

Peristiwa kelam kemarin, seolah membangkitkan ingatan pada tragedi kecelakaan maut antara kereta pada tahun 19 Oktober 1987 silam di perlintasan yang sama. Sebanyak 156 penumpang meregang nyawa.

Pasca peristiwa berdarah 26 tahun lalu itu, di sekitar lokasi warga sering mengalami kejadian di luar logika manusia. Seperti yang diceritakan, Ibu Apong Zubaidah (43).

Apong menjadi penumpang dalam kereta nahas kemarin. Beruntung kejadian itu tak sampai merenggut nyawanya.

"Kalau motor atau mobil matic yang lewat situ keseringan mesinnya mati," cerita Apong saat ditemui RS Dr Suyoto, Jl Veteran, Jakarta Selatan, Selasa (10/12).

Apong yakin cerita itu bukan isapan jempol belaka. Sebab seorang rekannya pernah mengalami kejadian itu, saat mengendarai mobil matic dan melintas di perlintasan tiba-tiba saja dihantam KRL.

"Waktu itu teman saya juga meninggal. Dia bawa mobil (Honda) Jazz, pas lewat situ (perlintasan KRL Bintaro) mesin mobilnya langsung mati. Terus ketabrak kereta yang lewat," ujarnya seraya mengingat peristiwa itu.

Apong yang mengaku punya kekuatan spiritual indra keenam, sering melihat puluhan makhluk halus berwajah rata 'nongkrong' di sekitar perlintasan.

"Pas di perlintasan itu saya suka ngeliat makhluk yang mukanya rata. Itu puluhan," tutur ibu dua anak ini.

Meski kuatnya aura mistis di sana, Apong yakin keberadaan mereka bukan untuk mencari tumbal.

"Mereka hanya berdiri di situ aja. Kalau dibilang minta nyawa sepertinya tidak," tambahnya.

Soal kejadian kemarin, Apong pun seperti punya firasat sebelumnya. Dia merasa ada yang memperingatkannya.

"Kemarin sebelum tabrakan, pas di rumah perasaan saya sudah nggak enak. Kucing saya berisik nggak mau diam. Udah gitu pas di dalam gerbong, biasanya saya kan naik di paling depan, belakang ruang masinis, nah pas kemarin nggak tahu kenapa saya nggak mau duduk di situ. Saya malah lebih milih duduk di belakang," pungkas Apong. (mdk)


0 komentar:

Posting Komentar


Bupati Bengkalis Santuni 605 Anak Yatim-Kaum Dhuafa di Mandau

Bupati Bengkalis Serahkan Bantuan di Mesjid Baitulrahmah Duri

Dihadiri Bupati, Kajari Bengkalis Gelar Buka Puasa Bersama

Lingkungan

NASIONAL/ INTERNASIONAL

POLITIK

HUKUM & KRIMINAL

EKONOMI

MIGAS

UNIK&ANEH

OLAHRAGA

AUTO

TEKNOLOGI

 

SOSIAL

PENDIDIKAN

SENI & BUDAYA

All Rights Reserved © 2012 RiauGreen.com | Redaksi | Riau