
Penegasan ini disampaikan Ketua Harian Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Bengkalis, H. Arianto pada saat membuka pelatihan Majelis Hakim Cabang Tilawah, Hifdzil dan Tafsir Qur’an di Aula Wisma Kito, Jl. Hang Tuah Bengkalis, Minggu malam (8/12) lalu, bertepatan dengan 5 Shafar 1435 H.
Profesionalisme majelis hakim akan tercermin dari pemenang yang ditetapkan. Jika pada MTQ tingkat desa misalnya, memberikan nilai tanpa dasar kemampuan maka pada MTQ tingkat berikutnya yang dimenangkan tersebut, bisa saja tak mendapat juara. Ini tentunya akan mendatangkan tanda tanya.
"Kita berharap majelis hakim khususnya yang ada di Bengkalis dapat berlaku jujur dalam memberikan penilaian dan bersikap subyektif. Jangan mengambil keputusan karena ada kepentingan didalamnya, karena ini terkait masalah agama," ingat Arianto.
Arianto juga menyampaikan terkait hasil Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) LPTQ yang beberapa waktu dilaksanakan, tentunya tidak semua program kerja dapat terealisasi ditahun 2014 mendatang, namun akan dibuat skala prioritas.
“Seluruh program kerja hasil RAKERDA kemarin akan kita buat skala prioritas, fokus kepada pembinaan umat dan persiapan kafilah Bengkalis menghadapi MTQ provinsi dan nasional. Karena kita memiliki tiga putra-putri Bengkalis berprestasi yang akan memperkuat kafilah Provinsi Riau pada event MTQ Nasional yang Insya Allah akan digelar bulan Juni mendatang di Batam, Kepulauan Riau” ungkap kadis Pertanian dan Peternakan Bengkalis ini.
Putra-putri Bengkalis ini berprestasi dievent MTQ Provinsi Riau di Rohul kemarin mereka adalah M. Ashubli Juara I M2IQ Putra asal Kecamatan Mandau, Femty Nanda Putri Juara I Tilawah Remaja Putri dan Suhaimi Juara I Tafsir Bahasa Inggris dari kecamatan Bengkalis.
Dalam pelaksanannya pelatihan Majelis hakim MTQ diikuti oleh 40 orang peserta dengan menghadirkan narasumber berkualitas seperti, Rektor Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta, Achsin Sakho Muhammad serta beberapa narasumber dari provinsi Riau dan Bengkalis. (asr/hms)
0 komentar:
Posting Komentar