BlackBerry Hancur, Apple-Samsung Pun Berbahagia

illustrasi. net

RIAUGREEN.COM - Belum lama ini, salah satu periset pasar teknologi terkemuka, Gartner sempat merekomendasikan ke pengguna smartphone BlackBerry agar segera berpindah ke perangkat besutan vendor lain. Bahkan menurut prediksi Gartner, Blackberry akan segera runtuh dalam waktu tiga hingga enam bulan ke depan. Namun, rekomendasi Gartner ini langsung dibantah keras oleh pihak BlackBery. Mereka mengatakan, rekomendasi Gartner, murni spekulasi belaka. 

Pihaknya meyakinkan pelanggannya, BlackkBerry tetap memberikan dukungan penuh, baik secara hardware maupun software, serta layanan lainnya. Pembuat smartphone BlackBerry akhir-akhir ini diprediksi akan segera memasuki masa kehancurannya. Ini mengingat popularitas BlackBerry yang semakin meredup dan tersiar kabar, pihaknya telah dibeli oleh Fairfax Finansial Canada.

Ben Reitzes, analis senior dari Barclays melalui catatannya yang ditujukan untuk investor. Ia memandang, pasar smartphone di Amerika Serikat sedang menggeliat melalui program tukar tambah dan peningkatan penjualan secara signifikan. Sayangnya Ia tidak melihat, euforia ini akan terjadi pada perusahaan yang sempat menjadi perusahaan paling berharga di dunia pada 2008 silam itu.

“Kami percaya bahwa Apple dan Samsung juga dapat melihat peluang besar dari kematian BlackBerry dan transisi Nokia, yang dapat mengisi beberapa penjualan unit baru ke merek smartphone high-end lainnya,” tulis Reitzes, dikutip dari BGR.

Ia juga merasa yakin, bakal banyak pelanggan BlackBerry di kalangan korporat di beberapa negara maju akan segera bermigrasi ke vendor lain, seperti Samsung dan Apple. “Kami perkirakan, perpindahan itu bisa memberikan pergeseran titik 5 hingga 10 poin untuk Apple dan Samsung selama beberapa tahun ke depan,” ujarnya.

Penelitian terbaru yang dilakukan analis Kris Thompson dari National Bank Financial juga mengatakan, pangsa pasar smartphone global BlackBerry diperkirakan akan jatuh ke titik yang lebih parah lagi, yakni nol persen dalam beberapa tahun ke depan nanti. Ini bisa menjadi peluang bagi Apple dan Samsung dari skenario terburuk yang dialami BlackBerry.



Source : WUC