Tidak Sesuai Bestek, Warga Dumai "Jegal" Proyek Drainase
Rabu, September 25, 2013
DUMAI, RIAUGREEN.COM - Tidak tanggung-tanggung, dari papan proyek terlihat jelas proyek yang dikerjakan PT Mitra Kencana Sakti menelan anggaran Rp11 miliar lebih dari dana APBD Kota Dumai tahun anggaran 2013, proyek ini dikerjakan dengan sistem Box Culvert.
Dinilai pengerjaan proyek pembangunan drainase di Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Dumai Kota tidak sesuai bestek, Rabu (25/9/13) sekitar ratusan warga dari 13 Rukun Tetangga (RT) menghadang atau menyetop alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) saat melakukan pembongkaran drainase tersebut.
Sebesar apapun dana yang digelontorkan oleh Pemerintah jika pekerjaannya tidak sesuai dengan Bestek maka akan menjadi proyek sia-sia dan manfaatnya tidak akan dirasakan oleh masyarakat luas.
Ketua LPMK Sukajadi, Drs. Kimlan Antoni, SH yang memimpin aksi demo tersebut, kepada Metro Riau mengatakan bahwa penyetopan proyek pembangunan drainase sebagai pelampiasan kekesalan warga yang tidak puas dengan hasil pekerjaan proyek drainase.
“Kami sangat mendukung program Pemerintah untuk mengatasi banjir dengan cara membangun drainase, namun kami kecewa proyek yang menelan dana Rp11 miliar lebih ini dikerjakan asal-asalan dan tidak sesuai dengan Bestek," tegas Kimlan yang juga menjabat sebagai Ketua Forum RT sekota Dumai
Ketua DPC Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Kota Dumai ini juga meminta pihak perusahaan membongkar Box Culvert yang sudah terpasang dan dipasang ulang sesuai Bestek. “Selain menyetop pekerjaan ini, kami juga sepakat agar kontraktor membongkar Box Culvert yang sudah terpasang agar dikerjakan kembali sesuai Bestek,” katanya.
Menurut Kimlan, dalam Bestek disebutkan, pekerjaan diawali dengan pembuatan lantai kerja yang sebelumnya sudah dipasang kayu trucuk agar dasar tanah kuat dan tidak labil. Namun kenyataannya Box Culvert terpasang tanpa lantai kerja dan trucuk. “Pekerjaan seperti ini tidak akan bertahan lama karna dikerjakan tidak sesuai Bestek dan asal jadi saja," kata sambil menunjukkan Bestek yang ia pegang.
Ditempat yang sama, Jonasir tokoh Masyarakt Sukajadi membenarkan bahwa pekerjaan proyek pembangunan Drainase oleh PT Mitra Kencana Sakti dikerjakan asal-asalan. “Saya juga mantan kontraktor, jadi saya paham betul bagaimana suatu pekerjaan itu dikerjakan dengan baik dan benarn" tegasnya.
Jonasir yang mengaku tinggal di Sukajadi dengan tegas menyatakan menolak pekerjaan proyek pembangunan Drainase. “Saya bukan tidak mendukung upaya pemerintah untuk mengatasi banjir, tetapi saya minta kontraktor mengerjakan proyek sesuai Bestek agar tidak merugikan masyarakat luas. Karna kami tau proyek tersebut menelan dana besar Rp11 miliar lebih,” jelasnya.
Penyetopan ini dilakukan lantaran melihat banyak kejanggalan dalam pelaksanaan pekerjaan proyek tersebut, sehingga kami warga Sukajadi sepakat menyetop pekerjaan ini. “Pekerjaan boleh dilanjutkan setelah ada pernyataan dari Perusahaan akan mengerjakan sesuai Bestek dan membongkar Box Culvert yang telah terpasang untuk diperbaiki sesuai Bestek," pungkasnya.(r1/rh/die)
0 komentar:
Posting Komentar