Ilsutrasi : net |
Jarak Pekanbaru menghubungkan kota Dumai sekitar 205 Km mengarah ke utara. Jalan ini juga jalur terdapat menempuh ke Sumatera Utara. Dari jalan lintas timur itu, ada 5 titik jalan yang dalam kondisi semenisasi.
Jalan yang dalam kondisi semenisasi selalu membuat kemacetan. Terutama saat menjelang Idul Fitri. Satu titik, bisa menjadi antrean panjang dari dua arah sampai lebih setengah kilometer.
Yang membuat jengkel, setiap titik buka tutup, oknum pekerja di lapangan mengutip uang kepada setiap sopir. Untuk mobil pribadi, minimal Rp 3.000 dan untuk jenis dump truck Rp 5.000 dan truk trailer mereka patok Rp 10 ribu.
"Ini aneh. Jalan yang disemenisasi itu sudah bisa dilintasi dengan kendaraan. Tapi kenapa sampai sekarang masih sistem buka tutup. Ini sengaja untuk cari uang saja," keluh Tofan Rajak (40), warga Pekanbaru yang menjadi korban pungli, seperti dikutip dari detikcom, Selasa (30/7/2013).
Menurutnya, untuk sekali perjalanan dari Pekanbaru ke Dumai, ada 5 titik lokasi pungli dengan memanfaatkan jalan semanisasi yang buka tutup.
"Sekali berangkat saya harus bayar Rp 15 ribu karena ada lima titik jalan buka tutup. Pulangnya saya bayar lagi Rp 15 ribu. Ini sampai kapan kita dipaksa bayar?" keluh Tofan pemilik mobil rental itu.
Tak hanya itu, kondisi jalan buka tutup juga dikeluhkan para sopir truk dan bus antara kota. Mereka adalah paling utama yang menjadi sasaran yang langsung dipatok harganya.
"Kita tidak mau ribut di lapangan, apa lagi kalau ribut antrean semakin panjang. Terpaksa kita harus bayar pungli itu kepada petugas jalan," keluh Yusril Ardainis, sopir bus itu.
Kabid Darat Dinas Perhubungan Riau, Yasril ketika dikonfirmasi tidak menampik kondisi tersebut. Menurutnya, jalur Pekanbaru ke Dumai merupakan jalan nasional. Kondisi perbaikan jalan itu sama sekali tidak melibatkan Pemprov Riau.
"Kita sudah menerima keluhan ini, tapi kita juga tidak punya kewenangan apapun di kondisi jalan tersebut. Karena kondisi perbaikan jalan itu dikerjakan Kementerian PU," kata Yasril.
Dia juga menyayangkan adanya sistem jalan buka tutup. Padahal beberapa waktu lalu kondisi jalan sudah bisa dilalui. Tidak jelas apa alasannya pihak Kementrian PU yang mengejarkan proyek tersebut kini melakukan buka tutup.
"Kita sudah pernah rapat koordinasi membahas masalah ini. Sebaiknya, jika memang jalan itu belum selesai, ya sudah tinggalkan dulu saja, mana yang sudah, ya sebaiknya dibuka saja. Kalau seperti ini, kasihan masyarakat, yang mengadu terus menjadi korban pungli," kata Yasril.
"Kita berharap, H-7 dan sebaliknya, kondisi jalan lintas timur Pekanbaru, Duri, Dumai dan ke Sumut itu harus sudah bisa dibuka dua arah. Jika tidak, ini akan mengganggu arus mudik," kata Yasril. (*)
0 komentar:
Posting Komentar