Kerpiki Nanas (foto:net) |
EVP PT PNM Arief Mulyadi mengatakan Klasterisasi Industri UMK Keripik Nanas merupakan salah satu kegiatan Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang diberikan oleh PNM kepada para nasabahnya.
"Selama setahun ini kami membina para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Desa Kualu Nenas, Kabupaten Kampar yang memiliki bisnis di bidang pengolahan nanas agar produk mereka bisa lebih bersaing dan diterima di pasar yang lebih luas," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada merdeka.com di Jakarta, Sabtu (27/7/13).
Potensi perkebunan nanas di Kecamatan Tambang mencapai 1.550 hektare, sekitar 4,3 juta pohon dengan total produksi mencapai 2.150 ton per tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 1.050 hektare berada di Desa Kuala Nenas, dengan total produksi mencapai 1.456 ton per tahun atau 121 ton per bulan.
Program yang dibuka oleh Bupati Kampar pada September 2012 ini diikuti oleh 60 UMKM. Sebelum mengikuti program ini, pendapatan kotor pelaku UMKM rata-rata Rp 16 juta sampai Rp 100 juta per bulan per nasabah. Kini, pendapatan kotor mereka rata-rata Rp 25 juta sampai Rp 106 juta per bulan per nasabah.
Arief menjelaskan peningkatan kualitas produk menjadi fokus awal, dengan melakukan efisiensi proses pengeringan, sehingga keripik yang dihasilkan terasa lebih gurih, enak, dan tahan lama.
Pemimpin Cabang PNM Pekanbaru, Ramon Agustus, menjelaskan awalnya pelaku UMKM hanya menjual keripik. PNM membantu menggali peluang lainnya sehingga mereka kini memiliki beragam produk olahan nanas disamping keripik, yaitu nata de vina, selai, dan sirup.
"Kami juga memperbaiki cara mengemas produk menjadi lebih baik dan memiliki harga jual lebih tinggi. Limbah kulit yang semula terbuang pun telah dimanfaatkan untuk ternak," ujarnya.
Bantuan lain yang diberikan dalam hal perizinan dengan membantu UMKM mengurus izin dari Dinas Perindustrian, Dinas Kesehatan, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Kemasan yang menarik dan lisensi yang diperoleh berhasil membantu para pelaku UMKM di sentra ini menembus minimarket di wilayah Sumatera Barat," ujarnya.
PNM Cabang Pekanbaru mencatat pertumbuhan signifikan per akhir Juni 2013 dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 78,2 miliar, naik 20,12 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 65,1 miliar.
Jumlah nasabah juga mengalami kenaikan hingga 28,7 persen menjadi 2.180 orang per Juni 2013 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 1.693 nasabah. Hal ini merupakan hasil kombinasi antara penyaluran kredit yang didukung dengan program pengembangan kapasitas usaha (PKU) gratis bagi nasabah terpilih.
PNM Cabang Pekanbaru memiliki tiga kantor klaster yang membawahi 16 kantor ULaMM, menjangkau satu kotamadya, yaitu Pekanbaru, serta delapan kabupaten yang terdiri dari Kabupaten Pelalawan, Siak, Kampar, Bengkalis, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kuantan Singingi, dan Indragiri Hulu. (*)
0 komentar:
Posting Komentar