Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo |
Pria kelahiran Yogyakarta 4 April 1947 ini merinci, untuk iklan selama 30 detik seharga Rp 60 juta dikali lima stasiun televisi dengan 10 kali tayang setiap harinya. Menurut Wiranto, publik harus kenal dirinya dan cawapresnya, Hary Tanoesoedibjo atau biasa disapa HT.
"Masyarakat harus mengenal saya dan Pak Hari Tanoe melalui televisi. Cara tersebut paling efektif untuk mengkomunikasikan deklarasi saya sebagai Capres dari Hanura," ujar Wiranto, di Solo, Jawa Tengah, Minggu (28/7) malam.
Selain iklan, Wiranto mengatakan, bergabungnya HT dari Ormas Perindo ke partainya merupakan bagian dari strategi untuk menghadapi Pemilu 2014.
"Bergabungnya Perindo ke Hanura ibarat mergernya dua perusahaan untuk memenangi persaingan bisnis. Ini juga bukan tiba-tiba bergabung. Perlu negosiasi yang panjang. Ini bagian dari strategi," katanya.
Terakhir, mempertahankan citra partainya sebagai partai yang bersih dan bebas dari korupsi. "Hanura itu terbukti sebagai partai bersih dan bebas korupsi. Ada tiga lembaga yang sudah mengakui partainya sebagai partai paling bersih dan bebas korupsi. Salah satunya adalah ICW (Indonesia Coruption Watch). Ini sebagai modal utama yang bisa kita gunakan untuk berjualan," tegasnya.
Dalam kunjungannya ke Kota Solo, Wiranto melakukan konsolidasi kader dan Caleg Hanura di Jateng dan DIY. Usai konsolidasi, Wiranto juga menghadiri acara berbuka puasa dengan ratusan anak yatim dan pengayuh becak di Taman Sriwedari. (*)
source : merdeka
0 komentar:
Posting Komentar