Dr. Zulkarnaen Sp, KK |
Direktur RSUD Kabupaten Bengkalis, Dr. Zulkarnaen Sp KK, saat dikonfirmasi riaugreen.com membenarkan lambannya proses lelang obat di ULP sehinga berdampak cukuup signifikan pada menipisnya stok obat-obatan di RSUD, Bahkan saat ini obat generik maupun paten sudah muai habis.
"Memang benar jika ditanyai berdampak pada pelayanan rumah sakit, ya jelas ada dampaknya. Karena stock obat obatan di RSUD sendiri sudah menipis dan masih menggunakan stok obat tahun lalu sedangkan obat tahun ini terkendala oleh proses tender," terang Dr Zulkarnaen kepada sejumlah wartawan senin (10/6) menyikapi terjadinya pembataalan pada elang obat RSUD di ULP Bengkalis.
Guna mensiasati terjadinya kekurangan stock obat, kata Zulkarnaen. maka pihak RSUD Kabupaten Bengkalis mengandalkan Jaminan Kesehatan Masyarakat melalui JAKESMASDA untuk melakukan klaim obat sehingga masyarakat kabupaten Bengkalis bisa terlayani lebih optimal.
"Kita berharap proses tender cepat selesai agar pengadaan obat bisa dipercepat," pintanya.
Disenggol adanya indikasi pembatalan itu dikarenakan adanya indikasi tekanan dari panitia ULP meminta setoran lima persen, dirinyapun tidak mau menangggapi. Karena pihak RSUD sudah menyerahkan dokumen lelang ke ULP dan selanjutnya itu menjadi wewenang pihak panitia.
"Jika memang tidak ada juga yang berminat mengikuti proses tender obat obatan itu, kita minta kepada panitia untuk segera melalukan penunjukan langsung (PL) karena ha ini menyangkut pelayanan kepada masyarakat," pintanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Oknum Panitia Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Bengkalis di sinyalir meminta setoran di depan (muka,red) kepada rekanan jika ingin memenangkan paket lelang. Akibatnya, banyak rekanan mengaku mengeluh dan tidak sangup mengikuti proses lelang tersebut.
Setor dimuka sudah bukan rahasia umum lagi dilakukan oleh panitia lelang di Kabupaten bengkalis.Hanya saja rekanan kontraktor tidak ingin mempersalahkan. Hanya saja penerapan setoran yang cukup tinggi tersebut sangat sangat tidak masuk dalam nominal pekerjaan sehingga dikhawatirkan pekerjaan tidak akan masksimal.
Terkait ha itu juga, Kepala ULP Kab Bengkalis Drs H Erwin Achyar dirinya membantah membantah adanya setoran dan diserahkan dimuka. Dirinya mengaku belum mendapatkan informasi tersebut. Selain menepis, dirinya juga enggan menanggapi dan memberikan komentar.”Saya belum mendapat informasi itu, Secara teknis saya tidak tahu dan lebih baik dikonfirmasikan kepada pokja yang bersangkutan,”tepis Ewin kala itu.
Disinggung adanya pembatalan sampai dua kali pada proses lelang obat obatan RSU tersebut, Ewin mengakui dikarenaka tidak adanya minat rekanan yang mengikuti tender tersebut. Namun pihaknya tetap melakukan pengumuman tender hingga tiga kali."Jika diumumkan sampai tiga kali pun rekanan tidak ada yang berminat sesuai pepres pakt tersebut akan kita PL kan," singkat Ewin menyikapi. (d'ari)
0 komentar:
Posting Komentar