CINTA NEGERIKU

RIAU UNTUK INDONESIA

Facebook | Twitter | Advertise

Gabungan Pengusaha Sawit Bantah Penyebab Kebakaran Lahan di Riau

Selasa, Juni 25, 2013

foto ; net
RIAUGREEN.COM - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengklaim tidak terlibat kasus pembakaran lahan di Riau. GAPKI sudah memeriksa 4 perusahaan anggotanya yang memiliki wilayah kerja di Riau.

"Saya sudah cek anggota kita di Riau. Di sana ada 4 anggota dan sudah kita panggil dan konfirmasi. 3 perusahaan mengatakan tidak terjadi kebakaran di konsesi perkebunan tetapi terjadi di luar konsesi. Belum ada dan terbukti serta faktanya nggak ada hot spot. Namun di luar kebun ada titik api," ungkap Sekjen Gabungan GAPKI Joko Supriyono saat ditemui di Kantor GAPKI Kawasan Sudirman Park Jakarta, Selasa (25/6/2013).

Joko menuturkan ada satu perusahaan sudah melaporkan terkait adanya titik api di dalam konsesi perkebunannya. Laporan ini penting untuk mengklarifikasi penyebab kebakaran yang terjadi di dalam konsesi perkebunan.

"Kalau kebakaran mungkin terjadi apalagi musim panas. Kalau api terbang maka akan terjadi kebakaran," katanya.

Ia menduga kebakaran lahan terjadi karena ulah para petani yang ingin membuka lahan sawit baru. Pasalnya pembukaan lahan baru dengan cara membakar lebih murah bila dibandingkan menggunakan mekanisme teknis.

"Kita hanya kecipratan saja. Bakar itu biayanya paling murah untuk membuka lahan baru. Sebelum itu pernah dilakukan tahun 97 dan itu bencana paling buruk, itu sampai seluruh dunia heboh. Sedangkan tahun 2000 Undang-undang dikeluarkan dan tidak boleh ada bakar lagi. Petani memang dia tidak punya modal untuk clearing mekanisme sehingga berat bagi mereka. Petani kecil nggak mungkin menggunakan peralatan berat," jelasnya.

Pihaknya tetap berkomitmen bahwa GAPKI tidak akan membuka lahan dengan cara membakar.

"Di dalam standar operasional memang tidak diperboleh membakar. Zero burning ini kita GAPKI tetap komitmen untuk tidak membuka lahan dengan membakar. Ini sudah menjadi komitmen kita semua," cetusnya.

GAPKI juga berkomitmen untuk ikut membantu memadamkan kebakaran lahan yang menimbulkan bencana asap di Provinsi Kepulauan Riau (Sumatera), Malaysia, dan Singapura. Pihak GAPKI mulai hari ini akan menerjunkan armada pemadam kebakaran di Kepulauan Riau.

"Topik kita tentang kebakaran terutama di Provinsi Riau karena dampak asapnya ke dua negara yaitu Singapura dan Malaysia. Penyebab utamanya menurut Kementerian Kehutanan itu adalah 80% konsesi sawit dan 20% karena hutan. Tetapi melihat situasi ini, kita prihatin. Kita sebagai GAPKI akan berbuat sesuatu. Kita akan kerahkan anggota untuk bantu pemadaman di Riau. Karena tindakan yang lamban dalam pemadaman hutan kita tergerak," ungkap Sekjen Joko Supriyono.

Armada pemadam kebakaran yang disiapkan sebanyak 26 unit. Seluruhnya tersebar di beberapa kabupaten. Sebanyak 5 unit di Kabupaten Rokan Hulu, 3 unit di Rokan Hilir, 2 Unit di Indragiri Hulu, 3 unit di Palalawan, 3 unit di Siak dan Kabupaten Kampar sebanyak 4 unit.

"Kita juga punya unit mobil yang bisa digunakan untuk memadamkan kebakaran. Kita akan fungsikan armada dan alat pemadam kebakaran untuk memadamkan yang terjadi terutama di wilayah sekitar perkebunan. Armada sudah 20 unit yang difungsikan untuk memadamkan api. Serta ada penambahan di Rokan Hilir 6 unit. Ini bisa membantu mengurangi asap dan kebakaran yang dekat dengan wilayah perkebunan," katanya. (*)


source : detikcom 





0 komentar:

Posting Komentar


Bupati Bengkalis Santuni 605 Anak Yatim-Kaum Dhuafa di Mandau

Bupati Bengkalis Serahkan Bantuan di Mesjid Baitulrahmah Duri

Dihadiri Bupati, Kajari Bengkalis Gelar Buka Puasa Bersama

Lingkungan

NASIONAL/ INTERNASIONAL

POLITIK

HUKUM & KRIMINAL

EKONOMI

MIGAS

UNIK&ANEH

OLAHRAGA

AUTO

TEKNOLOGI

 

SOSIAL

PENDIDIKAN

SENI & BUDAYA

All Rights Reserved © 2012 RiauGreen.com | Redaksi | Riau