CINTA NEGERIKU

RIAU UNTUK INDONESIA

Facebook | Twitter | Advertise

Kadispora Dumai : "Awalnya Cuma Sosialisasi Perang Terhadap Narkoba"

Jumat, Maret 15, 2013

DUMAI, RIAUGREEN.COM - Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Budparpora) Dumai, Eldar Afinta mengaku khilaf dan lancang karena telah merancang sosialisasi wisata malam anti narkoba yang tidak didukung oleh masyarakat.

Kampanye wisata malam sehat anti narkoba, miras dan seks oleh Wali Kota Dumai Khairul Anwar ke salah satu pub, pekan lalu, akhirnya berdampak luas dan menuai kritikan negatif dari berbagai komponen masyarakat.
 
Menurut dia, wisata malam merupakan program instansi Budparpora sebagai terobosan baru dalam pengembangan dunia kepariwisatan Dumai dan mendukung tercapainya visi misi daerah sebagai kota pelayanan jasa pelabuhan dan turis.

"Kebetulan wali kota saat itu menerima kunjungan kolega sejumlah tamu dari Mabes polri dan Kementerian Informasi dan Komunikasi, maka sekalian saja kita ajak mencanangkan wisata sehat tanpa narkoba ini langsung ke tempat hiburan malam," kata Eldar kepada sejumlah wartawan, Kamis.

Namun dari berbagai tanggapan negatif tersebut, karena dianggap mengkampanyekan kebebasan dunia gemerlap malam (dugem), pihaknya berjanji akan mengevaluasi dan mempelajari kembali rencana ini.

Dia menerangkan, awalnya sosialisasi ini bertujuan untuk mengingatkan kaum penikmat dunia malam supaya tidak terjerumus dalam pergaulan bebas dan pemakaian obat terlarang dan menghindari hal yang dapat merusak kesehatan.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Infokom Setdako Dumai Muhammad Wazir menjelaskan, upaya kampanye wisata malam ini merupakan kegiatan pemerintah dalam pemberantasan penyakit masyarakat (Pekat) dan perang terhadap narkoba.

"Sosialisasi wisata malam wali kota ke sebuah klub malam merupakan wujud keseriusan pemerintah dalam upaya pemberantasan peredaran narkoba dengan berkampanye langsung di lokasi yang disinyalir atau berkonotasi tempat peredaran atau pengkonsumsian barang haram tersebut," kata Wazir.

Seperti dilansir antara, Dengan berada langsung di lokasi hiburan malam tersebut, wali kota tentunya akan mendapat gambaran menyeluruh terhadap permasalahan yang terjadi. Selain itu, pemerintah dapat menentukan agenda selanjutnya untuk menseriuskan perang terhadap narkoba di daerah ini.


Namun, supaya keberadaan hiburan malam tidak merusak tatanan kehidupan bermasyarakat, maka pemerintah merespon dengan mengembalikan ke fungsi semula, yaitu hiburan malam yang sehat tanpa narkoba, minuman keras dan prostitusi.

"Meski sosialisasi wisata malam ini ditentang kalangan mahasiswa Islam dan elemen masyarakat lainnya, pemerintah sangat mengapresiasi sepanjang kritikan tersebut untuk  membangun dan kebaikan semua," katanya.

Ia menegaskan, perlu dipahami seluruh lapisan masyarakat bahwa Walikota tidak melegalkan maksiat di Kota Dumai, namun bahkan sangat perhatian terhadap pemberantasan pekat dengan adanya agenda-agenda razia yang difokuskan di sejumlah tempat lokalisasi diduga prostitusi. (*)


0 komentar:

Posting Komentar


Bupati Bengkalis Santuni 605 Anak Yatim-Kaum Dhuafa di Mandau

Bupati Bengkalis Serahkan Bantuan di Mesjid Baitulrahmah Duri

Dihadiri Bupati, Kajari Bengkalis Gelar Buka Puasa Bersama

Lingkungan

NASIONAL/ INTERNASIONAL

POLITIK

HUKUM & KRIMINAL

EKONOMI

MIGAS

UNIK&ANEH

OLAHRAGA

AUTO

TEKNOLOGI

 

SOSIAL

PENDIDIKAN

SENI & BUDAYA

All Rights Reserved © 2012 RiauGreen.com | Redaksi | Riau