CINTA NEGERIKU

RIAU UNTUK INDONESIA

Facebook | Twitter | Advertise

Pengembangan Cagar Biosfer Giam Siak Sebagai Tujuan Wisata

Sabtu, Desember 01, 2012

travel.detik.com
PEKANBARU (RG) - Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Riau mencanangkan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu sebagai tujuan wisata baru. Usaha ini mulai dirintis dengan menggemar Focus Group Discussion kerjasama Balitbang dan Lembaga Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unilak.

Dilansir situs berita tribun pekanbaru Kepala Balitbang Riau Tengku Dahril mengatakan, cagar biosfer Giam siak kecil sangat potensial dijadikan tempat kunjungan wisata. Namun hingga saat ini pengembangannya belum maksimal. Melalui  Focus Group Discussion ini Tengku Dahril berharap akan ada lebih banyak penelitian dan pengembangan di lokasi itu, hingga bisa dibangun berbagai infrastruktur penunjang wisatanya.
  
"Orang rindu dengan hutan alam, kalau kita kemas dengan baik maka ini akan menjadi daya tarik wisata yang luar biasa. Hutan alam ini merupakan salah satu daya tarik turis asing. Melalui diskusi ini, kita ingin mengkoordinir riset-riset yang dilakukan sana," ungkap Tengku Dahril kepada wartawan Jumat (30/11/12).
   
Dahril juga berharap, semakin gencarnya penelitian diharapkan salah satu dari hasilnya dapat digunakan untuk pengembangan daerah cagar biosfer ini, melalui tindak lanjutnya oleh stake holder yang berkaitan.
  
Rencana ini mendapat sambutan baik dari Rektor Universitas Lancang Kuning (Unilak) Prof Dr Syafrani. Melalui Ketua LPPM Unilak Erfa Yendri, Rektor menyebutkan, keterlibatan Unilak pada cagar biosfer ini merupakan bentuk kepedulian Unilak terhadap pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) di Riau yang dilindungi.
   
"Kita harapkan diskusi ini melahirkan kebijakan, agar semua lini bisa mengikuti dan terrlibat dalam pengelolaannya. Pengelolaan cagar biosfer ini sudah bagus, tapi nantinya bagaimana lewat kebijakan-kebijakan tertentu dia dapat dimanfaatkan oleh stakeholder untuk memaksimalkan potensinya," ujar Rektor.
   
Perwakilan dari Unesco yang juga peneliti LIPI Prof Dr Purwanto yang jadi pembicara dalam diskusi tersebut menyebutkan, cagar bisofer adalah penghargaan, kepercayaan, peluang untuk pengembangan ekonomi berkelanjutan. Dia menghimbau semua pihak dapat bekerjasana untuk memanfaatkan peluang ini
  
"Cagar biosfer ini bisa dimanfaatkan sebagai konservasi, pengembangan ekonomi, penelitian dan pengawasan, namun manfaatnya belum maksimal," ungkap Purwanto.

Peneliti LIPI ini menilai pengembangan cagar biosfer Giam, Siak Kecil sangat lambat, padahal sudah lama disahkan oleh Unesco.(*)

0 komentar:

Posting Komentar


Bupati Bengkalis Santuni 605 Anak Yatim-Kaum Dhuafa di Mandau

Bupati Bengkalis Serahkan Bantuan di Mesjid Baitulrahmah Duri

Dihadiri Bupati, Kajari Bengkalis Gelar Buka Puasa Bersama

Lingkungan

NASIONAL/ INTERNASIONAL

POLITIK

HUKUM & KRIMINAL

EKONOMI

MIGAS

UNIK&ANEH

OLAHRAGA

AUTO

TEKNOLOGI

 

SOSIAL

PENDIDIKAN

SENI & BUDAYA

All Rights Reserved © 2012 RiauGreen.com | Redaksi | Riau