Kebakaran Hutan |
Lonjakan titik api indikator kebakaran hutan dan lahan di provinsi yang dikenal sebagai pusat industri perkebunan kelapa sawit dan pulp and paper itu dibenarkan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. Api pembakaran hutan dan lahan itu diketahui telah membara sejak dua pekan terakhir.
Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau yang meliputi Dumai dan Bengkalis Supartono mengatakan pihaknya telah mengatasi kebakaran hebat yang melanda Hutan Wisata Alam Sungai Dumai. Akibatnya seluas lima hektar (ha) hutan konservasi yang dilindungi itu ludes terbakar.
"Memang kebakaran tidak terlalu luas jika dibandingkan kondisi tanggap darurat kebakaran hutan pada awal tahun lalu, namun satu regu tim BBKSDA berjibaku selama sepekan untuk memadamkannya," ujar Supartono lewat sambungan telepon, Senin (23/6/2014).
Dia mengungkapkannya, sejauh ini tim yang dipimpinnya tengah memburu tiga titik api yang terdeteksi sedang membara di kawasan penyangga Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Bengkalis. Cagar Biosfer seluas 700 ribu hektar itu mengalami kebakaran hebat pada Februari-April 2014 lalu. Menurut Supartono, titik api kebakaran hutan dan lahan di kawasan Cagar Biosfer saat ini masih belum menyentuh wilayah zona inti.
Selain itu, lanjutnya, satu regu lainnya juga sedang bertugas untuk memastikan titik api kebakaran hutan yang melanda kawasan konservasi suaka margasatwa Rimbang Baling di Kabupaten Kampar-Kuantan Singingi.
"Semua regu kita kerahkan untuk melakukan patroli," katanya.
Hingga kini, lanjutnya, ada tiga regu yang terdiri dari sebanyak 54 personil di Dumai, sebanyak 54 personil di Siak, dan 28 personil di Pekanbaru yang telah diturunkan untuk berpatroli memburu titik api yang terdeteksi oleh satelit. Supartono menerangkan, gerak cepat dilakukan guna mengantisipasi terulangnya lagi kondisi tanggap darurat akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau.
"Apalagi dalam kondisi panas terik akibat efek el nino seperti sekarang ini. Untuk itu, kami mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan. Selain itu, bagi perusahaan perkebunan di Riau agar segera menyiagakan seluruh kekuatan tim pemadamnya," tutur Supartono.
Jumlah titik api yang mencapai 236 titik di Riau menurun dibanding beberapa hari sebelumnya yang sempat mencapai sekitar 455 titik api kebakaran hutan dan lahan. (red/mtv)
0 komentar:
Posting Komentar