Pertamina Dumai |
"Kebutuhan BBM kami perkirakan terjadi peningkatan melihat tren tahun sebelumnya, yakni sebesar 15 persen untuk premium dan solar. Sedangkan untuk Pertamax diperkirakan naik 20 persen," kata Marketing Branch Manager Pertamina Riau Ardyan Adhitia di Pekanbaru, Selasa (24/6/2014)
Ia mengatakan Pertamina akan membentuk Satuan Tugas khusus untuk mengidentifikasi titik-titik lokasi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang diprediksi mengalami peningkatan konsumsi BBM. Satgas tersebut akan mulai aktif pada 1 Juli hingga dua minggu sebelum Idul Fitri 2014.
"Satgas tersebut akan memantau ketersediaan BBM subsidi dan juga elpiji," ujarnya.
Di titik-titik yang menjadi pengawasan, lanjutnya, Pertamina melakukan monitoring ketersediaan pasokan BBM agar stok terjaga di level aman. Di sisi lain, lanjutnya, untuk menjamin kelancaran distribusi BBM, Pertamina juga telah mengidentifikasi jalur rawan kemaetan dan mengambil langkah antisipasi distribusi BBM tidak terhambat.
Ia mengatakan, pasokan BBM jenis premium akan ditambah sebanyak 74 kiloliter (Kl) per bulan. Sedangkan, untuk solar ia meengatakan penambahan lebih sedikit, yakni 66 Kl.
"Permintaan solar diprediksi akan berkurang selama bulan Ramadhan seperti tahun lalu, yakni sekitar 50 persen," ujarnya.
Ia mengatakan, pasokan BBM akan disalurkan melalui tiga Depot Pertamina di Riau, yakni di Dumai, Siak dan Tembilahan.
Ia mengatakan Pertamina terus melakukan koordinasi dengan seluruh pemangku kebijakan (stakeholders) yang merupakan tim Pemerintah Daerah dan kepolisian untuk mengamankan penyaluran BBM subsidi. Menurut dia, Pertamina juga berharap ada ketegasan terhadap pengusaha SPBU yang membandel karena menyelewengkan BBM subsidi ke industri.
"Kami menyerahkan proses hukum ke kepolisian dan pengadilan. Dari Pertamina sendiri sanksinya bagi SPBU yang terbukti melanggar ketentuan adalah berupa sanksi administrasi berupa penutupan sementara hingga pemutusan kontrak, serta sanksi finansial untuk mengganti kerugian BBM subsidi yang diselewengkan," katanya. (red/ant)
0 komentar:
Posting Komentar