“Kami ingin mengetahui hubungan antara dimensia dan penurunan fungsi kognitif saat orang bertambah usia dengan pentingnya jumlah tidur yang cukup. Penelitian kami memberikan bukti bahwa tidur yang cukup sangatlah penting,” ujar Theresa E Gildner, yang memimpin riset yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine itu.
Di ke-enam negara tersebut, yang sangat berbeda secara budaya, ekonomi, dan lingkungan, terdapat kesamaan pola. Peserta riset dari enam negara tersebut–Cina, Ghana, India, Meksiko, Rusia, dan Afrika Selatan–ditanya tentang berapa lama mereka biasanya tidur. Lalu mereka diberikan tes kognitif umum, termasuk mengingat kata-kata yang dipresentasikan secara tiba-tiba, lalu kata-kata terebut kemudian ditanya lagi, hal yang sama dilakukan, namun mengenai angka, dan diulang lagi.
Hasilnya menunjukkan sebagai berikut.
· Di ke-enam negara tersebut, pria dilaporkan memiliki kualitas tidur yang lebih baik ketimbang perempuan. Meksiko adalah negara yang punya catatan paling baik.
· Perempuan di semua negara, kecuali di Rusia dan Meksiko, dilaporkan memiliki durasi tidur yang lebih lama ketimbang pria. Pria dan perempuan di Afrika Selatan tidur lebih lama daripada pria dan perempuan di negara-negara lain. Yang paling sedikit tidur dari keduanya terjadi di India.
· Orang yang tidur kurang dari 6 jam dan lebih dari 9 jam mendapatkan nilai tes kognitif yang jauh lebih rendah dbandingkan yang lain.
Menurut J.Josh Snodgrass, seorang profesor antropologi, “Penelitian ini sangat kuat dan berbeda dengan apa yang dilakukan di waktu lampau, itu karena bagaimana mengumpulkan data secara konsisten, lintas negara, dan mengambil contoh secara acak.” Josh juga menambahkan, tidur adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan kita, tapi masyarakat kita kurang menghargainya. (asatu)
0 komentar:
Posting Komentar