Satelit Tera dan Aqua |
"Berdasarkan laporan dari BMKG pada pukul 07.00 WIB, total titik panas di Riau mencapai 366 titik," kata Kepala Divisi Informasi dan Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, Rabu (25/6/2014).
Menurut Agus, sebagian besar titik api terpantau berada di Riau. Jumlah ini, lanjut dia, melonjak tinggi dibandingkan pantauan pada Selasa (24/6/2014) petang yang mendapati 85 titik api. Dia mengatakan pula, dampak kebakaran lahan dan hutan mulai terlihat di daerah pesisir Riau.
"Asap telah menurunkan jarak pandang (visibility). Di Kota Dumai, jarak pandang pada pukul 07.00 WIB turun menjadi 2 kilometer akibat asap," ungkap Agus. Meski demikian, dia mengatakan jarak pandang tersebut masih relatif aman bagi layanan penerbangan di Bandara Pinang Kampai di Dumai, Riau.
Adapun jarak pandang di Pekanbaru, sebut Agus, masih relatif bagus, yakni di kisaran 7 kilometer. "Di Pekanbaru relatif bersih karena angin tidak mengarah ke sana. Yang dikhawatirkan sekarang adalah asap terbawa angin sampai ke negara tetangga," ujar dia.
Terdeteksi di 9 kabupaten kota
Agus menjabarkan, titik panas yang menjadi indikasi kebakaran lahan dan hutan ini terdeteksi di 9 kabupaten kota. Titik panas terbanyak, sebut dia, terpantau di Kabupaten Rokan Hilir, dengan 221 titik api.
Adapun sebaran titik api lainnya, lanjut Agus, berada di Kabupaten Bengkalis (57), Kepulauan Meranti (2), Kota Dumai (59), Kabupaten Pelalawan (19), Siak (1), Indragiri Hulu (1), Indragiri Hilir (3), dan Kuantan Singingi (3). Agus mengatakan, tingkat kepercayaan atau akurasi data di atas 70 persen, diterakan untuk 215 titik api.
"Cuaca Riau diperkirakan cerah hingga berawan, masih ada hujan ringan berpotensi terjadi di Wilayah Riau bagian Timur, Tengah, Barat, dan Selatan," imbuh Agus. Saat ini, Pemerintah Provinsi Riau sudah membuka kembali Pos Komando Satgas Siaga Asap di Lanut Roesmin Nurjadin, sejak Selasa. (red)
Source: Kompas
0 komentar:
Posting Komentar