LCKI Minta Usut Tuntas Dalang Kerusuhan Perbatasan Dumai-Rohil
Jumat, Mei 09, 2014
“Kami minta Kapolres Dumai menangkap dalang konflik berdarah di wilayah perbatasan. Peristiwa ini sudah berulang terjadi, tapi pihak kepolisin belum menangkap siapa dalangnya,” ujar Toga Tampubolon, Sekretaris Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Kota Dumai, Jumat (9/5).
Berdasarkan investasi LCKI Kota Dumai, kata dia, selain telah terjadinya konflik berdarah, di wilayah perbatasan tersebut terjadi teror meneror terhadap warga Kota Dumai oleh pihak-pihak luar di wilayah tersebut. Tujuannya adalah agar warga Dumai meninggalkan lahan mereka.
Kondisi tersebut sudah lama dirasakan warga di wilayah perbatasan. Namun, pihak-pihak terkait di pemerintahan, maupun aparat penegak hukum tak mengantisipasinya dan tak menindaklanjutinya secara serius, sehingga terjadi kembali konflik berdarah baru-baru ini, yaitu terjadi pengeroyokan warga Dumai oleh warga yang datang dari Rokan Hilir.
Toga menegaskan, benih-benih konflik tersebut terkesan juga diciptakan oleh Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir yang kala itu di bawah kepemimpinan Annas Maamun. Karena itu, Annas Maamun yang kini menjadi Gubernur Riau dinilainya ikut memberikan andil terjadinya konflik berdarah di wilayah perbatasan Dumai-Rohil tersebut.
Pasalnya, Pemkab Rokan Hilir sengaja ingin membangunan Kantor Kepenghuluan (Kantor Desa) di wilayah Dumai. Hal itu akhirnya digagalkan masyarakat. Selain itu, saat ini Pemkab Rokan Hilir juga telah membangun rumah layak huni di wilayah Dumai.
“Sikap Pemkab Rohil seakan sengaja meciptakan konflik di wilayah perbatasan tersebut. Begitu pula oknum-oknum yang bertujuan ingin menguasai lahan di wilayah tersebut,” ujar dia.
Toga menegaskan, bila pihak Polres Dumai tak mampu menangkap dalang terjadinya konflik berdarah di wilayah perbatasan Dumai-Rohil, maka pihaknya akan meminta pihak Polda Riau dan Mabes Polri untuk manangani kasus yang meresahkan warga Dumai tersebut.
Dia menilai bahwa benih-benih konflik di perbatasan tidak boleh diremehkan, karena akan pecah menjadi konflik berdarah, sehingga menimbulkan korban dan akan merugikan banyak pihak. Hal itu seharusnya dipahami oleh pihak aparat hukum dan aparat pemerintahan.
Selama ini, LCKI Dumai menilai pihak Pemko Dumai, Pemrov Riau, dan aparat kepolisian kurang serius menyikapi konflik di wilayah perbatasan. Akibanya, kembali memakan korban warga Dumai.***dz
0 komentar:
Posting Komentar