CINTA NEGERIKU

RIAU UNTUK INDONESIA

Facebook | Twitter | Advertise

LCKI Minta Usut Tuntas Dalang Kerusuhan Perbatasan Dumai-Rohil

Jumat, Mei 09, 2014

DUMAI, RIAUGREEN.COM - Konflik berdarah di wilayah perbatasan Dumai dan Rokan Hilir, yaitu di Kelurahan Batu Teritip, Kecamatan Sungai Sembilan, yang terjadi baru-baru ini bukanlah kejadian pertama. Karena itu, pihak Polisi Resor Dumai diminta untuk mengungkap dan menangkap dalangnya.

“Kami minta Kapolres Dumai menangkap dalang konflik berdarah di wilayah perbatasan. Peristiwa ini sudah berulang terjadi, tapi pihak kepolisin belum menangkap siapa dalangnya,” ujar Toga Tampubolon, Sekretaris Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Kota Dumai, Jumat (9/5).

Berdasarkan investasi LCKI Kota Dumai, kata dia, selain telah terjadinya konflik berdarah, di wilayah perbatasan tersebut terjadi teror meneror terhadap warga Kota Dumai oleh pihak-pihak luar di wilayah tersebut. Tujuannya adalah agar warga Dumai meninggalkan lahan mereka.

Kondisi tersebut sudah lama dirasakan warga di wilayah perbatasan. Namun, pihak-pihak terkait di pemerintahan, maupun aparat penegak hukum tak mengantisipasinya dan tak menindaklanjutinya secara serius, sehingga terjadi kembali konflik berdarah baru-baru ini, yaitu terjadi pengeroyokan warga Dumai oleh warga yang datang dari Rokan Hilir.

Toga menegaskan, benih-benih konflik tersebut terkesan juga diciptakan oleh Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir yang kala itu di bawah kepemimpinan Annas Maamun. Karena itu, Annas Maamun yang kini menjadi Gubernur Riau dinilainya ikut memberikan andil terjadinya konflik berdarah di wilayah perbatasan Dumai-Rohil tersebut.

Pasalnya, Pemkab Rokan Hilir sengaja ingin membangunan Kantor Kepenghuluan (Kantor Desa) di wilayah Dumai. Hal itu akhirnya digagalkan masyarakat. Selain itu, saat ini Pemkab Rokan Hilir juga telah membangun rumah layak huni di wilayah Dumai.

“Sikap Pemkab Rohil seakan sengaja meciptakan konflik di wilayah perbatasan tersebut. Begitu pula oknum-oknum yang bertujuan ingin menguasai lahan di wilayah tersebut,” ujar dia.

Toga menegaskan, bila pihak Polres Dumai tak mampu menangkap dalang terjadinya konflik berdarah di wilayah perbatasan Dumai-Rohil, maka pihaknya akan meminta pihak Polda Riau dan Mabes Polri untuk manangani kasus yang meresahkan warga Dumai tersebut.

Dia menilai bahwa benih-benih konflik di perbatasan tidak boleh diremehkan, karena akan pecah menjadi konflik berdarah, sehingga menimbulkan korban dan akan merugikan banyak pihak. Hal itu seharusnya dipahami oleh pihak aparat hukum dan aparat pemerintahan.

Selama ini, LCKI Dumai menilai pihak Pemko Dumai, Pemrov Riau, dan aparat kepolisian kurang serius menyikapi konflik di wilayah perbatasan. Akibanya, kembali memakan korban warga Dumai.***dz



0 komentar:

Posting Komentar


Bupati Bengkalis Santuni 605 Anak Yatim-Kaum Dhuafa di Mandau

Bupati Bengkalis Serahkan Bantuan di Mesjid Baitulrahmah Duri

Dihadiri Bupati, Kajari Bengkalis Gelar Buka Puasa Bersama

Lingkungan

NASIONAL/ INTERNASIONAL

POLITIK

HUKUM & KRIMINAL

EKONOMI

MIGAS

UNIK&ANEH

OLAHRAGA

AUTO

TEKNOLOGI

 

SOSIAL

PENDIDIKAN

SENI & BUDAYA

All Rights Reserved © 2012 RiauGreen.com | Redaksi | Riau