Bupati Bengkalis Ir H Herliyan Saleh jadi Inspektur upacara Hari Kebangkitan Nasional |
Peringatan Hari Kesadaran Nasional tersebut dengan tema "Maknai Kebangkitan Nasional melalui kerja nyata dalam suasana keharmonisan dan Kemajemukan Bangsa,"
Dalam pidato Menteri Dalam Negeri yang dibacakan oleh Bupati Bengkalis menyampaikan, jika dihitung dari titik awal Kebangkitan Nasional tahun 1908, maka pada tahun 2014 ini, kita sudah lebih dari seratus tahun berproses dalam kesadaran kita untuk menjadi bangsa yang berdaulat, menjadi bangsa yang memiliki identitas dan jati diri di tengah tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Wajah dan corak ke-Indonesia-an kita pun tentunya telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan seiring dengan perubahan jaman dan tuntutan masyarakat itu sendiri," kata Bupati Bengkalis Herliyan Saleh.
Di sampaikan Herliyan Saleh lagi, dalam rangka tetap menjaga semangat dan nilai-nilai kebangsaan yang telah dirintis oleh para pendahulukita, kita tidak boleh lengah, tapi justru harus semakin waspada dan cerdas dalam menghadapi berbagai perubahan dan kemajuan yang berproses secara terus menerus.
"Ini momentum 1908 dan 1928 adalah momentum kaum muda yang bercita-cita Indonesia Merdeka. Pemikiran dan cita-cita mereka, berlanjut melalui perjuangan para Pemuda pada Periode tahun 1945-1949. Mereka berjuang bagi tegaknya bangunan ke-Indonesa-an yang merdeka dan berdaulat, "kata Herliyan Saleh.
Sementara itu, Revolusi Kemerdekaan yang membangun Nasionalisme tanpa pandang bulu, Revolusi yang menjadi motor penggerak mobilitas sosial bagi seluruh komponen bangsa. Revolusi yang pada gilirannya memberi ruang dan peluang bagi setiap anak bangsa untuk berbakti, mengabdi dan berkiprah sesuai profesi, keahlian dan bidang yang digelutinya. lnilah makna Nasionalisme sesungguhnya, yakni penerapan cara berpikir, bersikap dan berperilaku yang secara Ideologis merupakan kristalisasi kesadaran berbangsa dan bernegara.
"Makna Nasionalisme bukan lagi Kamuflase kerinduan Romantisme perjuangan masa lalu. Tetapi bagaimana kita mengimplementasikan Romantisme perjuangan tersebut kedalam pola pikir, pola sikap dan perilaku kebangsaan selaras dengan tuntutan zaman. Membangun indonesia baru di masa depan adalah antitesis dari kepentingan kelompok dan Individu, Antitesis berpikir kedaerahan, Antitesis dari cara berperilaku kepartaian atau golongan,"terangnya.
Selain itu, selesai laksanakan Peringatan Hari Kabangkitan Nasional itu, Bupati Bengkalis Herliyan Saleh beserta rombongan menziarahi atau mengunjungi makam Pahlawan di jalan Pramuka Kecamatan Bengkalis. Kabupaten Bengkalis. (ony/adv)
0 komentar:
Posting Komentar