
Berbagai upaya ditempuh Ical, salah satunya dengan promosi diri melalui berbagai iklan di media. Namun, sejauh ini, elektabilitasnya tak kunjung bisa bersaing dengan Prabowo dan Jokowi.
“Sosok Ical dipersepsikan di mata rakyat sebagai tokoh yang kurang kredibel. Karena elektabilitas itu terkait dengan ketokohan,” pakar politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing, Kamis (25/04/2014) di Jakarta.
Kasus lumpur Lapindo menjadi salah satu penyebab elektabilitasnya rendah, apalagi persoalan dampak sosial dari semburan lumpur di Porong Sidoarjo itu berdampak luas kepada masyarakat sekitar.
“Dan yang terbaru adalah Zalianty effect. Ini jangan dikecilkan. Bagaimana publik se-Indonesia menyaksikan fotonya asyik memeluk wanita yang mirip dengan Marcella Zalianty. Padahal itu bukan muhrimnya,” lanjut Emrus.
Bahkan, hingga kini, pihak Ical tidak memberikan penjelasan yang dianggap masuk akal oleh rakyat.
“Ya jadi jangan kaget kalau elektabilitas yang ia bangun sejak lama tidak ada efeknya. Tenggelam oleh Lapindo effect dan Zalianty effect,” pungkasnya. (red/j3)
0 komentar:
Posting Komentar