JAKARTA, RIAUGREEN.COM - Partai Golkar kini seperti kebingungan dengan rendahnya
elektabilitas ketua umumnya Aburizal Bakrie. Meski tetap rendah, Ical
tak mau mundur dan ngotot maju dalam Pilpres 9 Juli 2014 mendatang.
Berbagai upaya ditempuh Ical, salah satunya dengan promosi diri
melalui berbagai iklan di media. Namun, sejauh ini, elektabilitasnya tak
kunjung bisa bersaing dengan Prabowo dan Jokowi.
“Sosok Ical dipersepsikan di mata rakyat sebagai tokoh yang kurang
kredibel. Karena elektabilitas itu terkait dengan ketokohan,” pakar
politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing, Kamis
(25/04/2014) di Jakarta.
Kasus lumpur Lapindo menjadi salah satu penyebab elektabilitasnya
rendah, apalagi persoalan dampak sosial dari semburan lumpur di Porong
Sidoarjo itu berdampak luas kepada masyarakat sekitar.
“Dan yang terbaru adalah Zalianty effect. Ini jangan dikecilkan.
Bagaimana publik se-Indonesia menyaksikan fotonya asyik memeluk wanita
yang mirip dengan Marcella Zalianty. Padahal itu bukan muhrimnya,”
lanjut Emrus.
Bahkan, hingga kini, pihak Ical tidak memberikan penjelasan yang dianggap masuk akal oleh rakyat.
“Ya jadi jangan kaget kalau elektabilitas yang ia bangun sejak lama
tidak ada efeknya. Tenggelam oleh Lapindo effect dan Zalianty effect,”
pungkasnya. (red/j3)
0 komentar:
Posting Komentar