Bupati Herliyan kunjungi korban |
Hanya dalam hitungan menit, secara tiba-tiba lampu tempel meledak. Seiring dengan itu, percikan api pun menyebar kemana-mana. Selain menyambar barang-barang yang ada di ruangan tersebut, api juga menyambar Hermanto, Anira, Nurmiah, Wiwik dan Heryati (keponakan). Namun Api juga sempat membesar karena membakar kasur namun Heri dengan sigap segera mengeluarkan kasur tersebut sehingga api berhasil dipadamkan.
Kronologis tempat kejadian perkara (TKP), pada saat itu PT. PLN Persero cabang kabupaten Bengkalis melakukan pemadaman bergilir di Desa tersebut. Akibat peristiwa itu, lima korban mengalami luka bakar dan satu diantaranya, seorang balita 2,5 tahun meninggal dunia.
Terpisah, dari informasi yang berhasil dirangkum dari Pj Desa Damai Eriyanto kamis (17/4/14). Menerangkan pada peristiwa naas itu, bermula ketika Hermanto bersama istri (Anira) dan satu orang anaknya (Wiwik) berkunjung ke rumah orang tuanya yaitu (Heri). Selain silaturrahmi kepada kedua orang tua, sekaligus mereka ingin menjenguk ibu mereka, Nurmiah yang sedang sakit.
"Kebetulan pada malam itu di Desa kami (Desa Damai red"), terjadi pemadaman lampu bergilir. Untuk penerangan pada malam hari, dirumah tersebut hanya menggunakan lampu tempel dengan bahan bakar minyak tanah. Belum lama dinyalakan, lampu tersebut mati karena kehabisan minyak tanah. Selanjutnya, salah seorang dari keluarga tersebut mengisi lampu tempel dengan minyak tanah yang tersedia di dapur dan lampu kembali menyala, secara tiba-tiba lampu tempel itu meledak, dan langsung menyambar kelima orang korban,"kata PJ Desa Damai Eriyanto.
Dikatakan PJ, dari lima orang warga yang terbakar langsung mendapat bantuan dari warga sekitar. Dari lima orang tersebut, tiga diantaranya mengalami luka cukup parah yaitu Hermanto, Anira dan Wiwik. “Pada malam itu juga (malam Senin,red) mereka dilarikan ke RSUD Bengkalis untuk mendapatkan perawatan intensif, setelah menjalani perawatan, salah seorang korban yaitu Wiwik tidak bisa diselamatkan dan meninggal keesokan harinya,"kata Eriyanto lagi.
Terpisah, ha tersebut dibenarkan oleh Direktur RSUD Bengkalis, Dr. Zulkarnain, “Pada saat dibawa ke sini (RSUD,red) kondisi balita tersebut sudah tidak sadarkan diri. Saat kami masukkan diruangan ICU sekitar pukul 11 malam (malam Senin,red) dan besok siangnya balita itu menghembuskan napas terkhirnya dan meninggal dunia,” katanya.
Sementara, diungkapkan Zulkarnain lagi, saat ini kedua orang tua korban, Hermanto dan Anira memang kondisinya juga masih memprihatinkan dengan luka bakar di beberapa bagian tubuh," Namun, mereka memaksakan diri untuk pulang dengan alasan ingin menghadiri pemakaman putrinya,"tutup Dirt RSUD Dr. Zulkarnain. (asr)
0 komentar:
Posting Komentar