Chevron Dumai (foto:net) |
Plt. Kepala SKK Migas, Johannes Widjonarko menyatakan operasi Wilayah Kerja (WK) Rokan milik Chevron tidak berhenti beroperasi. Penyebabnya hanya karena pembangkit listrik yang terpaksa dihentikan akibat asap tebal di Riau beberapa waktu lalu.
"Sebenarnya tidak berhenti, ada beberapa lokasi yang harus disesuaikan produksinya. Misalnya Chevron itu kan butuh listrik. Yang menunggu listrik itu perlu pekerja. Karena asap jadi tidak bisa bekerja otomatis power generated harus mati," kata Widjonarko akhir pekan ini.
Dengan terhentinya pasokan listrik, maka rig atau alat bor untuk operasi eksploitasi pun terhenti. Namun, kini operasi sudah berjalan normal lagidengan kondisi asap yang mulai berangsur membaik. "Sekarang sudah mulai membaik, sudah mendekati normal," ujarnya.
Kabut Asap Riau beberapa waktu lalu potensi produksi yang hilang terbesar berasal dari WK Rokan yang dioperasikan oleh Chevron. Sebanyak 573 sumur harus ditutup dan 19 unit pompa untuk injeksi air harus tutup akibat power shedding ini.
Selain itu beberapa kegiatan konstruksi dan perawatan fasilitas produksi terpaksa dihentikan karena minimnya jarak pandang di area kegiatan tersebut. Hal ini menyebabkan kehilangan potensi produksi sebesar 8.800 BOPD dari wilayah kerja ini. (red/ic)
0 komentar:
Posting Komentar