Kemarau (ilustrasi net) |
Musin kemarau yang melanda daerah itu menyebabkan posokan air bersih yang berada di kecamatan Pasir Limau Kapas mulai menipis. Pasalnya semenjak bulan januari hingga Febuary, daerah palika sudah krisis air bersih.
Hal ini diungkapkan oleh fraksi Golkar Plus H Bahktiar SH, saat diwawancarai pers, Selasa (11/2) lalu.
"Kebutuhan air bersih terasa ketika stok air di Palika menipis. Warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih sehingga harganya bisa melambung tinggi. Oleh karena itu dia mengharapkan adanya bantuan untuk membuat Bak Air bersih kepada Pemerinrtah Daerah Kabupaten Rokan Hilir," ungkap H Bakhtiar SH.
Menurut H Bakhtiar SH, satu KK harus mengeluarkan biaya air Rp 5-10 ribu dalam sehari. Air itu dibeli dari penjual air bersih. 4 Jrigen 30 liter yang diangkut dengan sepeda motor berharga Rp 5 ribu rupiah. Jika satu keluarga anggotanya banyak sehari bisa butuh air hingga 2 rit.
H Bakhtiar SH menguraikan lagi, seperti diketahui kalau udah masuk bulan Febuari ini, Para warga masyarakat palika kesusahan untuk mengkomsumsi air bersih. Terkadang masyarakat tersebut membeli air bersih, dengan mengunakan jeregen.
Untuk itu fraksi Golkar Plus ini mengharapkan pada anggaran 2014 ini, dapat mengalokasikan dana APBD Rohil untuk membuat Bak Air (BA) bersih kepada masyarakat Palika. Kalau Bak air bersih untuk sudah terealisasi, kemungkinan besar warga Palika itu sendiri tidak lagi, membeli air bersih. Dan sekaligus mengurangi beban masyarakat itu sendiri, demikian H Bakhtiar SH. ***red
0 komentar:
Posting Komentar