Pertemuan tokoh 5 kecamatan |
"Masjid adalah rumah ibadah bagi umat Islam, tapi kenapa harus digagalkan. Sedangkan untuk pembangunan proyek lain bisa dianggarkan kenapa untuk rumah ibadah tidak, alangkah tidak bijaksana para wakil rakyat kita yang mengganjal rencana membangun masjid ini," sebut H Gedang, tokoh masyarakat di Kelurahan Purnama, Kamis (13/2) kemarin di salah satu hotel di Kecamatan Dumai Barat.
Dia menjelaskan, meski dalam rancangan APBD 2014 yang telah disetujui sesuai laporan hasil Badan Anggaran (Banggar) DPRD pada Rabu (12/2) lalu sebesar Rp 1,21 triliun tanpa ada alokasi anggaran pembangunan masjid, namun masyarakat tetap berharap dan mendesak DPRD untuk merealisasikannya tahun ini.
Menurutnya, desakan agar diwujudkan pembangunan masjid ini bukanlah untuk kepentingan pribadi walikota Khairul Anwar, melainkan untuk mewujudkan kota pengantin berseri dan kepentingan masyarakat banyak, khususnya kebanggaan umat muslim.
"Hari ini kita mulai pergerakan memperjuangkan pembangunan masjid ini sebagai jihad membela islam, dimana memperjuangkan pembangunan rumah ibadah termegah bagi umat muslim di Dumai," ujar Gedang dalam pertemuan yang dihadiri juga unsur pengurus LAMR Dumai.
Sementara, diketahui, dalam laporan hasil Banggar DPRD Dumai menyatakan usulan pemerintah membangun masjid di Taman Bukit Gelanggang, Dumai Central Park ditunda penganggaran dalam APBD 2014 mengingat sejumlah pertimbangan mendasar.
"Pada umumnya tim Banggar mendukung sekali rencana pembangunan masjid ini sebagai ikon kota, namun disarankan tidak dianggarkan pada tahun ini karena pertimbangan perlu ditinjau ulang tempat, lokasi dan waktu pekerjaan perlu pengkajian lebih mendalam," kata Amris, juru bicara Banggar DPRD pada paripurna, Rabu (12/2) kemarin. ***red
0 komentar:
Posting Komentar