Kapolres Bengkalis, AKBP Andry Wibowo |
Pesan itu disampaikan Kapolres Bengkalis, AKBP Andry Wibowo pada acara pelepasan tradisi pembaretan 17 bintara muda di Desa Bantan Tua, Kecamatan Bantan, Minggu (19/1). Acara pelepasan dihadiri Sekcam Batan, Kepala Desa Bantan Tua, tokoh masyarakat dan santri Pondok Pesantren Bantan.
Pembaretan merupakan sebuah tradisi bagi setiap anggota Polri baru, sekaligus sebagai lambang telah resminya bergabung menjadi keluarga besar Polri.
Dipaparkan Kapolres, pendidikan selam 7 bulan yang didapat para bintara muda ini belumlah cukup. Harus ada pembekalan lanjutan, seperti kegiatan observasi lapangan. Selain itu Kapolres juga sudah menyiapkan program pembinaan khusus, yaitu pesantren kilat untuk bintara yang muslim dua kali seminggu bekerjasama dengan Pondok Pesantren Bantan dan bagi yang Nasrani akan bekerjasama dengan gereja.
?Adek-adek ini kalau diibaratkan pulpen, masih bersih dan suci. Belum pernah dipakai tintanya untuk membuat catatan-catatan. Agar catatan yang dibuat nanti bagus dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negera, maka harus dibekali secara khusus akan nilai-nilai agama,? ujar Kapolres.
Ditambahkan Kapolres, kegiatan jalan kaki sepanjang 10 kilometer ini juga mengajarkan para bintara melatih fisik untuk melakukan patroli jalan kaki. Dari patroli jalan kaki ini diharapkan para bintara bisa mengenal bagaimana kondisi wilayah tempatnya bertugas dan tahu karakteristik masyarakat setempat.
Kapolres didampingi sejumlah kepala satuan dan perwira ikut berjalan kaki sepanjang 10 kilometer dengan para bintara muda menyisiri jalan poros Bengkalis-Bantan. Star dimulai dari masjid baru Bantan dan berakhir di Mapolres, dilanjutkan dengan acara apel penutupan dan pemasangan baret yang dipimpin oleh Waka Polres, I Ketut GKR.
Setelah pemasangan baret secara simbolis, dilanjutkan dengan penyiraman air bunga oleh Waka Polres diikuti para kepala satuan dan perwira di lingkungan Polres Bengkalis. (boc)
0 komentar:
Posting Komentar