Foto bersama RS MMC, peserta, dan ketua GOW Dumai, Onny Chairunnisa |
Acara yang dimulai sejak pukul 20.00 Wib, dihadiri oleh komunitas ibu dari pondok sehat rumah iga, hadir juga pada kesempatan itu ketua GOW Dumai, Onny Chairunissa dan berbagai organisasi yang tergabung dalam gabungan organisasi wanita (GOW) lainnya.
Dalam pemaparannya Dokter lulusan dari Universitas Kebangsaan Malaysia ini mengatakan, faktor hidup yang tidak sehat, seperti merokok menjadi hal dominan dari pasien yang pernah rujuk ke Rumah Sakit Medical Center Malaka, hingga mempengaruhi tertundanya kehamilan, disamping itu faktor gen antara suami dan istri juga sangat mempengaruhi akan kesuburan istri.
Oleh sebab itu, RS Mahkota menawarkan pemeriksaan yang insenstif bagi pasien yang rujuk berobat ke Rumah Sakit Mahkota, diantara langkah alternatif atau metode kedokteran yang akan dilakukan oleh RS MMC, kata Dokter yang akrab dipanggil Azlina ini, yakni dengan metode Stimulus Ovarium atau Super Ovulasi, yaitu sebuah tindakan menstimulasi ovarium dengan memberikan suntikan hormon kesuburan untuk meningkatkan reproduksi sel telur. Kemudian akan dilanjutkan dengan inseminasi intrauterin sperma, yaitu pengumpulan dan pemilahan sperma sehingga hanya yang terkuatlah yang tersisa. Sperma yang kuat itulah yang nanti akan diletakkan secara buatan dalam rahim melalui alat kateter.
Sedangkan cara lain yang dilakukan yaitu melakukan Transfer Gamet Intra Fallopi, cara ini paling cocok diberikan kepada pasangan yang tidak diketahui penyebab infertilitas atau ketidaksuburan berasal dari pihak suami atau istri. Fungsi dari pemeriksaan ini adalah dengan merangsang ovarium untuk menghasilkan sel telur yang kemudian nantinya akan dicampur secara langsung dengan sel sperma dan akan diletakkan langsung ke dalam saluran telur, sehingga memungkinkan terjadinya konsepsi dalam tubuh.
Berdasarkan pengalaman dari pasien yang pernah melakukan medical Check up, dokter Azlina mengatakan presentase keberhasilan pasien untuk sembuh dari gangguan kehamilan hingga mencapai 70 Persen. "Semuanya tergantung dari usia sang pasien, rata-rata jika pasien berumur kurang dari 35 tahun, presentase keberhasilan mencapai 70 Persen," jelasnya.
Dari data yang diperoleh, Provinsi Riau merupakan daerah yang paling banyak melakukan medical check up ke RS MMC, tercatat sebanyak lebih kurang 700 pasien perbulan yang berasal dari provinsi Riau melakukan medical chek up tiap bulannya, itulah salah satu alasan kenapa RS MMC gencar melakukan sosialisasi di provinsi Riau, disinggung soal kenapa Dumai yang dipilih untuk melakukan sosialiasi, dokter Azlina menjawab Kota Dumai termasuk kota yang menyumbang pasien terbanyak dari bagian wilayah di pesisir Riau.
"Dumai menjadi kota yang begitu spesial bagi kami, banyak pasien yang rujuk ke MMC berasal dari kota ini" ungkap dokter yang mengaku sangat kepanasan ketika pertama kali menginjak kaki di Kota Dumai ini mengakhiri. (erw)
0 komentar:
Posting Komentar