BENGKALIS, RIAUGREEN.COM - Kejaksaan Negeri Kabupaten Bengkalis menyelengarakan rapat Sebagai upaya antisipasi konflik dan penodaan agama.Pergelaran Rapat Badan Koordinasi Penganut Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakor-Pakem) kabupaten Bengkalis di gelar pada Rabu 02/10 kemarin sore. (Bakor-Pakem) yang sudah terbentuk dan diketahui langsung Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bengkalis Mukhlis, SH.
Dalam rapat ini juga, Bakor-Pakem mengundang dari sejumlah pihak atau instansi terkait dibidang agama.Mulai dari Kemenag RI kabupaten Bengkalis H. Jumari, Polres Bengkalis diwakili Satuan Intelkam, Bea dan Cukai,Imigrasi dan Kesbangpol.
Ketua Bakor-Pakem sendiri di pimpin langsung oleh ketua Kejari Mukhlis, dalam rapat membahas mengenai pendataan atau inventarisasi aliran-aliran keagamaan di kabupaten Bengkalis. Termasuk aliran-aliran agama sifatnya menyimpang. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi konflik dan penodaan agama.
Beberapa desa yang terdapat aliran-aliran keagamaan seperti didesa Wonosari, desa Pedekik, dan di kecamatan Mandau serta Pinggir turut diperbincangkan dalam rapat tersebut. Artinya, Bakor-Pakem yang terbentuk sebagai wadah pengawasan, dan diartikan sebagai Tim Pakem.
Tim tersebut nantinya bertugas mengawasi aliran-aliran kepercayaan yang tumbuh dan hidup dikalangan masyarakat. Tim Bakor-Pakem ini kemudian akan menghasilkan suatu surat rekomendasi untuk Menteri Agama, Jaksa Agung,dan Menteri Dalam Negeri tindakan apa yang harus diambil. Sehingga diharapkan koordinasi tetap terjalin antara Pakem dengan pemerintah setempat.
"Nantinya tim ini akan dijalankan oleh pihak Intelijen Kejaksaan dan tentunya koordinasi bersama semua pihak yang terkait didalamnya, saja saya sedikit kecewa, dengan ketidak hadiran MUI dikegiatan ini. (Asr)
0 komentar:
Posting Komentar