Muslimah Hizbut Tahri-Riau demo di Pekanbaru |
Unjuk rasa kali ini, muslimah HTI Riau mengkritisi Potensi Intelektual muda sebagai modal startegis bagi politik islam.
Menurut Koordinator lapangan, Riska handayani mengatakan mahasiswa sebagai intelektual muda yang memiliki obyektifitas berfikir, idealisme, semangat dan komitmen tinggi untuk berkontribusi positif bagi perbaikan bangsa pasti mampu melihat dengan jernih bahwa persoalan penting saat ini bukan soal sistem demokrasi yang belum berjalan normal bahkan ideal." Ungkap riska kepada Riaugreen.com, Minggu, (09/03/2014).
Namun sebaliknya, demokrasi di praktikkan, cacat dan kerusakan demokrasi semakin nyata tak bisa di tutupi. Kehidupan masyarakat di negeri ini tak kunjung berubah menjadi lebih baik, sebaliknya semakin buruk dan menuju kehancuran." Paparnya.
Untuk itu, Muslimah HTI Riau menyatakan para pemuda harus memahami bahwa kerusakan itu bukan pada pemimpinnya melainkan pada sistem demokrasinya dan intelektual muda mau mengajak umat untuk menyadari persoalan kehidupannya adalah penerapan sistem demokrasi. Serta lantangnya suara mahasiswa untuk menyuarakan syariah khilafah sebagai pengganti kapitalisme demokrasi.
Riska menambahkan, sadarilah bahwa perubahan mendasar hanya ada pada perjuangan hakiki yaitu melanjutkan kembali kehidupan islam," tutupnya. (rby)
0 komentar:
Posting Komentar